Warung Remang-remang di Jabon Sidoarjo Mokong, Sudah Ditutup, Nekad Tetap Beroperasi

Warung Remang-remang di Jabon Sidoarjo Mokong, Sudah Ditutup, Nekad Tetap Beroperasi petugas gabungan forpimka Jabon, GP Ansor dan Banser melakukan razia. (Agus HP/BangsaOnline)

SIDOARJO (BangsaOnline) - Peredaran minuman keras (miras) maupun menjamurnya warung remang-remang yang menyediakan wanita pendamping (purel) berkedok warung kopi yang di sulap menjadi kafé, sangat marak di Kecamatan Jabon. Untuk itu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Jabon bersama Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Jabon, TNI dan Satpol PP, melakukan razia kafe yang diduga menjadi ajang maksiat di Desa Besuki Kecamatan Jabon, Kamis (5/02).

Sasaran razia dipusatkan di Desa Besuki karena pemilik warung masih melakukan aktifitas secara sembunyi-sembunyi. Hasilnya, ditemukan puluhan botol kosong dan sebagian masih ada isinya miras di salah satu kafé.

Wakil Ketua PAC GP Ansor Jabon, Ali Mursid mengatakan pihaknya terus memantau sejak penutupan warung pada tanggal 29 Januari lalu oleh pihak Polsek Jabon. Kenyataannya, masih ditemukan puluhan botol miras disitu.

“Saat tadi kita temukan botol miras yang masih utuh. Itu membuktikan bahwa tempat-tempat maksiat di Jabon masih ada. Ini akan kami kawal terus dan kami pastikan Jabon akan bersih dari maksiat,”katanya dengan nada sengit.

Jika pemilik kafe atau remang-remang masih mokong beroperasi, sambung Ali, pihaknya bersama anggotanya maupun Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Sidoarjo bersama Banser akan membubarkan paksa cafe remang-remang yang ada diwilayah Jabon.

“ Ansor dan Banser akan siap mengerahkan seluruh anggota Ansor dan Banser se-Sidoarjo untuk menutup secara paksa sesuai apa yang diharapkan oleh Ansor dan Nahdliyin Jabon”, Tegasnya.

Kapolsek Jabon, AKP M.Mukari pada BangsaOnline menegaskan bahwa kafé-kafé yang berkedok sebagai warung kopi tersebut tetap dilakukan pemantauan.Sebab keberadaan mereka, mengganggu ketertiban dan kententraman lingkungan.

"Razia gabungan dilakukan secara bersama-sama agar dapat menjaga lingkungan secara maksimal. Tempat-tempat itu sebelumnya sudah dilakukan sosialisasi. Kalau kami mengambiil tindakan, maka tetap akan dilakukan koordinasi dengan Forpimka Jabon," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO