"Harapannya komunitas bisa bergerak lagi di subsektor ekonomi kreatif, dan mengantarkan tidak pada ranah kompetisi saja namun bisa dalam peningkatan SDM," tandasnya.
Ada 20 kota di Indonesia yang filmnya masuk pada program ini, dan Gresik menjadi salah satunya dengan film berjudul Gemintang, produksi Gresik Movie.
Dalam rangkaian festival, film Gemintang (Gresik Movie) diputar bersama film Rundag dari Tegal (Sinema Pantura), kemudian didiskusikan bersama Litani Tesalonika (Manajer Program Festif), Jaka Romadon (Sutradara Film Rundag), dan Irfan Akbar Prawiro (Sutradara Film Gemintang).
Ketika ditanya tentang responsnya terhadap film Gemintang, Reza Fahriansyah, Program Director JAFF menyatakan bahwa dirinya sangat suka dengan konsep dan model penggarapannya.
"Selain film ini membicarakan tentang kota, film ini (Gemintang) berhasil membuat perspektif anak-anak menjadi hal yang sangat penting. Kita bisa melihat Kota Gresik menjadi sesuatu yang sangat berbeda. Real dan kontekstual," ungkapnya.
Perlu diketahui, film Gemintang memang menceritakan tentang dua orang anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk menggambar bintang. Namun, keduanya kesulitan. Sebab, ketika ingin melihat bentuknya, langit di Gresik sedang dirundung mendung saat malam. Film ini diperankan oleh M. Baidlowie Azhari sebagai Budi dan Qaireen Khansa P., sebagai Kejora. (*/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News