TUBAN, BANGSAONLINE.com - Perubahan sistem penyaluran program BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) sangat dirasakan manfaatnya bagi KPM (Keluarga Penerima Manfaat). Di mana KPM bisa memilih sendiri jenis dan kualitas produk yang diinginkan melalui sistem pre order lewat agen.
Namun demikian, sistem pendistribusiannya tetap melalui proses pengecekan dan pengawasan secara ketat dan berlapis. Baik di tingkat kecamatan maupun di setiap agen.
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
"Pengawasan selalu melibatkan forkopimka, bersama pendamping TKSK, dan agen, di tingkat kecamatan," ujar Sekretaris Dinsos P3A Tuban SY Emanuel saat melakukan pengecekan komoditas beras BPNT di Kecamatan Jatirogo, Kamis (3/12/2020).
Dengan diberlakukannya sistem pre order ini, KPM lebih leluasa menentukan pilihan sesuai kebutuhan mereka. Harapannya, komoditas pangan yang sampai ke tangan KPM benar-benar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Dirinya meminta para pendamping dan agen agar bisa mengawal dengan betul jenis komoditas yang disuplai, agar tidak terjadi perubahan ketika sampai ke agen-agen. Pasalnya, pengecekan di tingkat kecamatan hanya sebatas sampel, sehingga ada kemungkinan terjadinya perbedaan kualitas beras saat turun di agen.
Baca Juga: Duta Fest Jatim 2024, Bupati Lindra: Tularkan Semangat Gotong-royong pada Masyarakat
"Secara keseluruhan, semuanya sudah bisa diterima dan didistribusikan ke KPM. Karena beras yang dipilih berkualitas premium, jangan sampai terdapat banyak menir apalagi bulir gabah atau las harus bersih," terangnya.
Sementara itu, Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jatirogo Dwi Patmu Astutik saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com menjelaskan, awalnya supplier menyediakan dua jenis beras dengan kualitas medium dan premium. Namun, KPM lebih menyukai beras dengan kualitas premium. Sehingga, sejak dua bulan terakhir ini seluruh KPM memilih beras dengan kualitas premium yang dirasa lebih berkualitas dan dijamin layak konsumsi.
"Selama dua bulan terakhir ini seluruh KPM di Jatirogo menginginkan beras kualitas premium. Total sebanyak 2.941 KPM yang dilayani sebanyak 11 agen," ujarnya.
Baca Juga: Program Jatim Puspa Mulai Disosialisasikan di Tuban
Dirinya menambahkan, penggunaan beras premium itu didasari dari pengalaman sebelumnya di mana banyak KPM yang memilih menjual beras dari program BPNT ini untuk kembali dibelikan beras dengan kualitas lebih bagus.
"Dulu pernah ada KPM yang menjual beras program ini dan dibelikan beras premium. Setelah disediakan beras premium sudah tidak ada lagi kejadian seperti itu. KPM sangat puas dengan kualitas beras yang disediakan," imbuhnya.
Perwakilan Agen BPNT Andi Arnanda mengakui tidak ada lagi keluhan dari KPM terkait kualitas beras selama diberlakukan sistem pre order. Semua KPM menerima sepenuhnya jenis beras yang disediakan supplier.
Baca Juga: Kadinsos Tuban Akui Puluhan ASN Cairkan Dana Bansos
"Semua komoditas yang disediakan ini sudah sesuai dengan permintaan KPM. Warga sangat senang dengan kualitas program pangan ini dengan peningkatan pelayanan," ujarnya.
Di tempat yang sama, Supplier Kamtari Suhadak, siap mengganti seluruhnya jika beras yang disediakan dirasa kurang memenuhi standar yang ditentukan.
"Jika ada yang keberatan akan segera kami ganti, sesuai komitmen kita untuk memberikan pelayanan terbaik bagi KPM," tuturnya. (gun/zar)
Baca Juga: Angka Kemiskinan Semakin Tinggi, PMII Tuban Geruduk Kantor Bupati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News