Tak Ada Jembatan, Warga Gorekan Lor Gresik Terpaksa 'Hanyutkan' Jenazah untuk Seberangi Kali Lamong

Tak Ada Jembatan, Warga Gorekan Lor Gresik Terpaksa Warga Gorekan Lor, Desa Cermenlerek, Kecamatan Kedamean saat menyeberangkan keranda jenazah menggunakan ban bekas di anak Kali Lamong. foto: ist.

"Makanya, kalau warga Gorekan Lor meninggal pada musim hujan dan anak Kali Lamong meluap, ya pemakanan harus nyeberang anak Kali Lamong dengan cara dihanyutkan dengan ban bekas. Kondisi ini sudah terjadi bertahun-tahun," terangnya.

Warga Gorekan Lor, kata Suwono, sebenarnya sudah berkali-kali mengadukan persoalan ini kepada pemerintah agar dibuatkan jembatan. Namun sampai saat ini belum juga terealisasi.

Menurut Suwono, pasca kejadian serupa pada tahun 2019 lalu, pemerintah sempat menjanjikan pembangunan jembatan. "Namun, sampai saat ini juga tak terwujud," cetusnya.

Bahkan, waktu itu, tambah Suwono, pemerintah juga berjanji akan membelikan tanah untuk makam, jika tak memungkinkan untuk membangun jembatan. "Juga gak terwujud sampai sekarang, " katanya.

Warga Gorekan Lor berharap kepada pemerintah agar segera mewujudkan janjinya membuatkan jembatan di anak Kali Lamong. "Sehingga, tak ada lagi jenazah dihanyutkan ke sungai untuk pemakaman," harapnya.

Sementara Anggota Fraksi Nasdem DPRD Gresik, Nurhudi Didin Arianto, sangat menyayangkan pemerintah tak kunjung mewujudkan jembatan untuk warga Gorekan Lor. "Pemerintah selama ini kurang serius dalam menangani masalah banjir Kali Lamong, sehingga warga sekitar Kali Lamong setiap tahunnya bisa 3 sampai 4 kali kebanjiran," katanya.

Menurut Nurhudi, peristiwa pemakaman jenazah warga Dusun Gorekan Lor adalah potret lemahnya pemerintah dalam menangani banjir Kali Lamong yang menjadi langganan tiap musim hujan tiba.

"Banjir luapan Kali Lamong yang telah terjadi berpuluh-puluh tahun sampai sekarang belum ada penanganan konkret. Akibatnya, setiap Kali Lamong meluap, kerugian yang diderita warga sangat besar. Mulai pertanian gagal panen, rumah, korban nyawa, dan harta benda, termasuk fasilitas pemerintah," bebernya.

"Padahal, kalau seandainya pemerintah menangani dengan serius masalah banjir Kali Lamong, sudah bisa teratasi. Bahkan keberadaan Kali Lamong kalau dibenahi dan dibangun dengan betul, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk pertanian, sehingga petani bisa panen 2 sampai 3 kali dalam setahun. Harapan kami supaya Pemerintahan Kabupaten Gresik lebih memprioritaskan pembangunan Kali Lamong agar tak kembali meluap, dan banjir," pungkasnya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO