SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said, M.A. mengaku mengenal Harun Yahya sejak tahun 90-an. Tapi ia sebatas kenal, tidak mendalam. Ia menilai Harun Yahya yang kini dijatuhi hukuman 1.075 tahun penjara oleh pengadilan Turki itu adalah sosok yang liberal dan ndablek.
“Dulu pernah ngirim tulisan ke Majalah Santri RMI. Ya, tahun 1997, ” kata Kiai Imam Ghazali Said kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/1/2021) sore. Hanya saja saat itu, Harun Yahya belum terlibat skandal kejahatan seperti sekarang. Saat itu ia masih dikenal sebagai cendekiawan.
Baca Juga: Skema Murur, Mabit di Muzdalifah Wajib atau Sunnah Haji? Ini Kata Prof Kiai Imam Ghazali Said
Pada tahun 1997 itu, Kiai Imam Ghazali Said tercatat sebagai Sekretaris PW Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur. RMI adalah lembaga asosiasi pondok pesantren di bawah Nahdlatul Ulama (NU).
Pada tahun 1997 itu RMI Jatim menerbitkan majalah bernama Santri. Majalah ini banyak menulis tentang pesantren dan Islam, terutama dalam perspektif Ahlusunnah Wal Jamaah (Aswaja). Ternyata ada utusan Harun Yahya mengantar tulisan ke majalah yang dikelola RMI itu.
“Tulisannya dalam bahasa Inggris, tapi sudah ada orangnya yang menerjemahkan,” kata Kiai Imam Ghazali Said yang pengasuh Pesatren Mahasiswa (Pesma) An-Nur Wonocolo Surabaya.
Baca Juga: Minta Kebijakan Murur Dievaluasi, Prof Kiai Imam Ghazali: Hajinya Digantung, Tak Sempurna, Jika...
(Harun Yahya saat diborgol. foto: anadolu agency/ tribunnews.com)
Tulisan itu diantar oleh orang Indonesia. Ia menduga, Harun Yahya punya orang atau semacam agen di Indonesia. Si agen inilah yang terus menyosialisasikan pemikiran Harun Yahya di Indonesia. Buktinya, ada orang Indonesia yang mengantar tulisan Harun Yahya ke Majalah Santri.
Baca Juga: Istri Tak Penuhi Kebutuhan Biologis, Saya Onani, Berdosakah Saya?
Bahkan, menurut Kiai Imam Ghazali Said, orang Indonesia yang bersimpati pada Harun Yahya itu tidak hanya mengantar tulisan. Tapi berusaha melobi pengelola Majalah Santri agar tulisan-tulisan Harun Yahya dimuat. “Ya intinya ingin tulisannya dimuat,” kata Kiai Imam Ghazali.
Karena pemikiran dan tulisannya saat itu bagus akhirnya dimuat di Majalah Santri. Kini Majalah Santri itu sudah tak terbit. Tapi Kiai Imam Ghazali Said mengaku masih menyimpan Majalah Santri yang memuat tulisan Harun Yahya itu.
Pada tahun 2011, Kiai Imam Ghazali Said pergi ke Turki. Saat itulah ia mendengar tentang track record Harun Yahya. “Cerita-cerita orang di Turki, Harun Yahya kurang baik,” jelasnya. Bahkan orang-orang Turki yang sempat bertemu dengan Kiai Imam Ghazali Said menilai Harun Yahya ndablek.
Baca Juga: Rencana Nikah Tak Direstui karena Weton Wanita Lebih Besar dan Masih Satu Buyut
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya itu mengakui bahwa Harun Yahya adalah pemikir. Menurut dia, pemikirannya juga bagus. “Tapi ndableknya itu,” kata Kiai Imam Ghazali Said sembari tertawa.
Menurut Kiai asal Sampang Madura yang pernah kuliah di Unviersitas Al-Azhar Mesir dan Universitas Khortum Sudan itu, citra Harun Yahya tidak baik. “Dia kan punya usaha, katanya juga punya night club,” katanya.
Lalu bagaimana corak pemikirannya? “Ya liberal,” katanya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Perpustakaan Khofifah, Prof Kiai Imam Ghazali Berharap seperti Al-Azhar Mesir
(Harun Yahya alias Adnan Oktar bersama para kittens. foto: hurriyetdailynews.com)
Seperti diberitakan, Pengadilan Turki menjatuhkan hukuman 1.075 tahun penjara kepada Adnan Oktar yang pupuler dengan nama Harun Yahya karena terbukti melakukan pemerkosaan, Selasa (13/1/2021). Ia ditangkap dan diadili bersama 236 pengikutnya.
Baca Juga: Terseret Dugaan Kasus Penyekapan dan Pemerkosaan Pada Buzzernya, Ketua PSI Jakbar Mengundurkan Diri
Semula Harun Yahya bernama Adnan Oktar. Ia lahir di Ankara, Turki, 2 Februari 1956. Tapi populer dengan nama Harun Yahya. Nama Adnan Oktar kemudian terkenal sebagai nama sekte yang dipimpinnya.
Wikipedia menyebut Harun Yahya adalah seorang penulis dan kreasionis Islam. Ia merupakan penentang teori evolusi. Darwinisme dianggap sebagai sumber terorisme.
Ironisnya, di balik kejahatan penganiayaan dan pemerkosaan terhadap banyak wanita, Harun Yahya memproduksi video dan buku tentang agama Islam. Bahkan di antaranya beredar di Indonesia.
Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand
Harun Yahya juga sempat dijuluki sebagai cendekiawan dan pendakwah. Padahal dalam setiap show ia selalu didampingi sejumlah wanita seksi dan berpakaian minim. Wajah wanita-wanita cantik yang mengelilingi itu mirip semua sehingga disebut kittens yang artinya anak kucing. (MMA)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News