Harga LPG di Nganjuk Meroket, Ijin Hiswana Migas Kediri Terancam Dibekukan

Harga LPG di Nganjuk Meroket, Ijin Hiswana Migas Kediri Terancam Dibekukan Salah satu agen LPG 3 Kg di Nganjuk. (Soewandito/BangsaOnline.com)

NGANJUK (BangsaOnline) - Himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas (Hiswana Migas) DPC Kediri melakukan pelanggaran pergub dengan menaikkan harga elpiji 3 Kg hingga tembus harga Rp.17.000.

Meski secara nasional pemerintah belum mengumumkan kenaikan LPG 3 kg bersubsidi, tetapi Hiswana migas telah menaikan LPG secara sepihak sehingga harga eceran LPG dipasaran menembus Rp.18.000.

Baca Juga: Bersama Pertamina, Pemkot Kediri Fasilitasi Penukaran Tabung LPG 3 Kg ke LPG non-subsidi untuk ASN

Hal ini membuat gerah anggota dewan dan pejabat di Nganjuk. Salah satunya Sumardi, Wakil Ketua DPRD Nganjuk ini geram melihat ulah Hiswara migas yg seenaknya menjual LPG. Dirinya meminta pihak Hiswana Migas untuk konsisten dengan surat yang pernah dilayangkan terkait dengan harga elpiji 3 Kg.

Dalam suratnya yang bernomor 0221/HM/DPC-KDR/II/2015 yang diajukan kepada Bupati Nganjuk tersebut, Hiswana akan mematuhi perubahan harga sesuai Pergub Jatim nomor 6 2015 dengan harga eceran maksimal Rp 16.000.

Namun kenyataannya, satu minggu lalu harga eceran mencapai Rp 17 ribu hingga 18 ribu. Hal ini terjadi karena harga elpiji ditingkat pangkalan ke pengecer naik antara Rp 1000 hingga Rp 1500.

Baca Juga: Siap-siap! Per Januari 2024 Warga harus Tunjukkan KTP untuk Beli Elpiji 3 Kg

“Hiswana Migas jangan seperti mafia menaikkan harga elpiji bersubsidi secara seenaknya,” keluh Sumardi.

Dalam kasus melambungnya harga ini menurut Sumardi, Hiswana Migas Kediri menjadi pihak yang paling bertanggung-jawab.

“Bila ditemukan pelanggaran, bupati berhak membekukan ijin usaha bagi pangkalan maupun agen elpiji tanpa perlu kordinasi dengan lembaga itu,” jelasnya

Baca Juga: Harga dan Keberadaan Elpiji Melon di Kediri Kembali Normal

Sumardi juga menekan Dinperindakoptamben Nganjuk untuk melakukan pengawasan dan operasi penertiban pasar sehingga elpiji bersubsidi tersebut berlaku pada harga yang wajar. 

Sementara dilapangan, kenaikan harga LPG 3 kg dikeluhkan ibu-ibu. Salah satunya Yayuk (45), ibu rumah tangga di kawasan Kauman Nganjuk mengeluhkan bahwa dalam sepekan ini harga LPG mengalami perubahan harga sampai tiga kali. Ia menyebutkan bahwa awal pekan kemarin elpiji 3 Kg Rp 16.500 per tabung, kemudian Selasa kemarin (10/2) naik menjadi Rp 17.000 per tabung.

”Kalau harga murah ya dijual murah, tapi kalau kulakannya sudah tinggi masa dijual murah,” ujar Ibnu, pedagang elpiji eceran di Nganjuk kota.

Baca Juga: Beli Elpiji Subsidi harus Pakai KTP atau KK, Pertamina Ungkap Hal ini

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindagkoptamben Nganjuk, Adi Suyanto mengaku kaget dengan naiknya harga elpiji bersubsidi tabung 3 Kg. Pasalnya sesuai dengan pengajuan perubahan harga dari DPC Hiswana Migas Kediri yang juga membawahi kordinasi pasar eceran di Nganjuk telah diterapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 16.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO