Borong 176 Mobil Baru dan Mewah, Desa di Tuban Mendadak Jadi Kampung Miliarder

Borong 176 Mobil Baru dan Mewah, Desa di Tuban Mendadak Jadi Kampung Miliarder Kepala Desa Sumurgeneng, Gianto (kiri) dan Presiden Direktur PT PRPP, Kadek Ambhara Jaya.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - , Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak popular. Desa yang dipimpin Kepala Desa Gianto itu kini jadi sorotan publik seantero Indonesia.

“Kampung miliarder dadakan,” demikian kalimat yang pantas disematkan bagi desa tersebut.

Warga yang mata pencahariannya bercocok tanam alias petani itu kini bergelimangan harta. Mereka mendapat ganti rugi lahan untuk pembangunan kilang minyak PT Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) atau yang biasa dikenal sebagai Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

(Iring-iringan  truk towing yang membawa baru dan mewah milik warga Tuban Jawa Timur)

Yang menarik, mereka bukan hanya bahagia, tapi juga euforia. Uang ganti rugi itu langsung dibelanjakan barang-barang mewah. Puluhan warga desa memborong berbagai merk dari hasil penjualan tanah untuk kilang minyak itu. Tak kurang 176 mewah berbagai merk diangkut ke desa tersebut.

Semula 17 baru datang secara bersamaan dan dimuat truk towing dengan pengawalan patroli. Iring-iringan itu langsung menyedot perhatian.

Kepala , Gianto mengatakan, total terdapat 840 Kepala Keluarga (KK) di desa yang dipimpinnya. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 225 warganya yang mendadak menjadi miliarder dan memborong secara serentak setelah mendapat ganti rugi lahan dari .

"Tanah mereka dibeli dengan harga Rp 600 ribu per meter sampai Rp 800 ribu rupiah per meternya, paling banyak ada yang mendapat sebanyak Rp 26 miliar," ujar Gianto di rumahnya, Rabu (17/2).

Menurut Gianto, selain membeli , warga juga membeli tanah lagi sebagai investasi jangka panjang. Selebihnya uang tersebut dipergunakan untuk merenovasi rumahnya.

"Banyak juga yang menggunakan uang itu untuk merehab tempat tinggalnya," imbuh kades muda ini.

Dikonfirmasi terpisah, Presiden Direktur PT PRPP, Kadek Ambhara Jaya mengatakan, apa yang dilakukan oleh masyarakat sekitar tersebut merupakan hal yang wajar. Sebab, mereka juga ingin menikmati hasil penjualan tanah untuk beli , beli tanah, dan lain sebagainya.

"Saya berpesan agar masyarakat lebih memanfaatkan yang ada. Jangan sampai dihabiskan secara langsung tanpa berinvestasi jangka panjang, bisa juga di buat modal usaha," ucap Kadek.

Sekedar informasi, sebesar Rp 225 triliun telah disiapkan untuk pembangunan kilang minyak PT. -Rosneft di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Lahan yang dibutuhkan seluas 841 hektare. Masing-masing 341 hektare milik KLHK, 109 hektare lahan Perhutani, dan 384 hektare milik warga di tiga desa. Yakni Desa Wadung, , dan Desa Kaliuntu. (gun/ian)

Lihat juga video 'Ugal-Ugalan! Mobil di Banjarmasin Diamankan Warga dan Polisi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO