SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan meresmikan dua fasilitas Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Reduce-Reuse-Recycle (TPST3R) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur secara virtual.
Kedua TPST3R ini dibangun sebagai kerja sama Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Project STOP. Proyek ini berkolaborasi dengan Nestle sebagai mitra strategis Project STOP, baik sebagai mitra utama juga sebagai penyumbang dana dalam program tersebut.
Baca Juga: Atasi Persoalan Sampah, Bupati Kediri Siapkan Skema Zero Waste Management
Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengatakan, TPST3R ini akan mengelola pengumpulan dan pemilahan sampah serta proses daur ulang sampah di Kecamatan Lekok dan Nguling, dengan kapasitas sampai 32 ton per hari. Kedua fasilitas ini akan mengumpulkan semua sampah termasuk 1.500 ton sampah plastik pada saat beroperasi penuh pada 2022.
"Saya berharap, adanya Project STOP ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat hingga mampu mendorong ekonomi masyarakat. Di Pasuruan, kami bekerja sama dengan masyarakat setempat, terkait sistem pengelolaan dan pengumpulan sampah," tandasnya saat Webinar Kemitraan Menuju Indonesia Bebas Sampah, Jumat (26/2).
Termasuk program edukasi masyarakat tentang pemilahan sampah dari rumah dan pembentukan badan usaha desa yang melayani lebih dari 42.000 warga.
Baca Juga: Begini Cara Warga Kepulungan Pasuruan Atasi Sampah untuk Kenyamanan Lingkungan
Luhut mengatakan TPST3R ini sejalan dengan ambisi pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70 persen kebocoran sampah plastik ke laut pada 2025. Karena itu pihaknya mengapresiasi upaya dan inisiatif Project STOP, Nestlé, dan mitra lainnya.
"Saya titip pada bupati, ini juga bisnis baru dan terhormat karena melindungi anak cucu kita. Harus dikelola dengan entrepreneurship. Saya juga mengapresiasi, Bapak Ganesan, sekarang anda sudah berkarya. Turut mendukung masalah ekonomi, yakni sirkular dan menghentikan sampah plastik berakhir di TPA atau lautan," jelasnya.
Ia berharap Bupati Pasuruan terus mendorong inovasi supaya jadi contoh daerah lain. Luhut juga menyarankan, bupati bekerja sama dengan sekolah dan pesantren untuk berbicara untuk program Project STOP.
Baca Juga: Luhut Dicap Pengkhianat dan Jerumuskan Presiden, Beranikah Jokowi Memecat?
Sementara Presdir Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar, memastikan 100 persen kemasan Nestle dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025. "Dengan fokus khusus pada pencegahan sampah plastik dan ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke TPA, lautan, dan sungai," paparnya.
Sebagai perusahaan makanan dan minuman pertama yang bermitra dengan Project STOP, Nestle terus mendukung berbagai upaya untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke lingkungan di wilayah operasinya, sehingga manfaat positif sosial dan ekonomi dapat terus dipertahankan. (diy/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News