​Kepala BKKBN Optimis Surabaya Bisa Jadi Pilot Project Zero Stunting dan Kematian Ibu

​Kepala BKKBN Optimis Surabaya Bisa Jadi Pilot Project Zero Stunting dan Kematian Ibu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut hangat kedatangan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo beserta timnya di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Balai Kota Surabaya, Jumat (12/3/2021). (foto: ist)

Menurutnya, Wali Kota itu sangat semangat untuk mencapai cita-cita zero kematian ibu itu, sehingga dia semakin semangat untuk menurunkan stunting dan angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Apalagi, dia sebagai dokter kebidanan tentu merasa memiliki dan berharap jangan sampai ada ibu yang meninggal saat melahirkan.

“Saya senang bisa ketemu Pak Wali, yang satu-satunya memiliki cita-cita nol kematian ibu dan saya sangat mendukung. Saya juga sering sampaikan seperti yang disampaikan Pak Wali juga, sebenarnya visi sang suami itu harus sama dengan visi pemerintah, karena tidak ada suami yang ingin istrinya meninggal karena melahirkan,” kata dia.

Yang lebih membahagiakan, ternyata program yang sedang disusun dan direncanakan Pusat, seperti gayung bersambut dengan program yang sudah direncanakan Wali Kota Eri di . Menurutnya, ia sudah menyusun Peraturan Presiden tentang ibu hamil yang harus didampingi oleh kader dan PKK.

“Saya tidak janjian dengan Pak Wali, tapi ternyata apa yang disampaikan oleh Pak Wali sama dengan yang sudah saya susun di pusat, bahwa kader dan PKK yang akan menjadi pendamping utama ibu hamil, saya kira gayung bersambut,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia menjelaskan bahwa bisa menjadi pilot project untuk zero stunting dan angka kematian ibu dan anak. Sebab, itu dukungannya sangat kuat dan relatif terjangkau jika dibanding dengan kabupaten lain yang sangat luas. “Makanya, saya optimis bisa menjadi contoh dan pilot project untuk zero kematian ibu,” tegasnya.

Hasto menambahkan, derajat kesehatan bangsa ini ditentukan oleh angka kematian ibu dan angka kematian anak, sehingga apabila angka kematian ibu dan anak bagus, maka derajat kesehatan bangsa ini meningkat, itu yang menjadi masalahnya saat ini. “Jadi, WHO itu kan sebetulnya melihat Indonesia dari angka kematian ibu dan anak. Makanya, program Pak Wali ini sudah segaris dengan yang dicita-citakan bangsa atau Pak Presiden,” pungkasnya. (ian/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO