Doakan Para Pemimpin Bisa Atasi Covid-19, Kiai Asep Minta Jangan Mengail di Air Keruh

Doakan Para Pemimpin Bisa Atasi Covid-19, Kiai Asep Minta Jangan Mengail di Air Keruh Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA menjadi imam dalam salat malam, istighatsah dan doa bersama untuk bangsa Indonesia yang juga disiarkan secara virtual di kediaman Ning Imah, Jalan Siwalankerto Surabaya tadi malam, Kamis (29/7/2021). Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA minta jangan ada yang memanfaatkan situasi pandemi untuk kepentingan pribadi. “Jangan memancing di air keruh. Menurut penilaian saya, pemerintah sudah bekerja keras untuk menangani ,” tegas pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu saat memberikan taushiyah dalam salat malam dan istighatsah serta doa bersama untuk bangsa Indonesia di kediaman, Ning Imah, salah satu putrinya di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya tadi malam (Kamis, 30/7/2021).

Menurut Kiai Asep, ada indikasi beberapa pihak yang “main-main” memanfaatkan penderitaan rakyat yang kini lagi tertimpa musibah pandemi. “Karena itu mari kita doakan agar mereka segera mendapat peringatan dari Allah SWT,” kata Kiai Asep yang banyak mengeluarkan sedekah untuk membantu masyarakat bawah yang terdampak hingga miliaran rupiah.

Ia mencontohkan dugaan adanya oknum yang mempermainkan harga obat. “Harga obat yang dalam kondisi normal Rp 6 juta sekarang ada yang menjual dengan harga Rp 80 juta. Harga seperti ini bagi masyarakat ekonomi tak mampu mana mungkin terjangkau,” kata Kiai Asep.

Karena itu Kiai Asep tampak sangat tegas terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan situasi pandemic untuk kepentingan pribadi. Kiai Asep bahkan menyebut oknum tersebut sebagai pengkhianat bangsa.

“Mereka jelas pengkhianat bangsa,” kata Kiai Asep yang putra salah satu kiai pendiri NU, KH Abdul Chalim itu.

Kiai Asep juga menungkapkan bahwa dalam kondisi seperti sekarang kita harus banyak membantu menangani pandemic . “Sekecil apapun kita harus berbuat,” katanya.

Kiai Asep yang terus mengeluarkan hartanya untuk membantu warga terdampak itu mengajak para kiai untuk salat malam agar hajat-hajat kita terkabul. "Kita berdoa untuk hajat-hajat kita. Tapi jangan lupa kita juga mendoakan bangsa yang sedang tertimpa musibah pandemi," kata Kiai Asep. 

Kiai Asep lalmendoakan para pemimpin pemerintahan agar bisa menangani pandemi. Mulai dari walikota, wakil walikota, bupati, wakil bupati, gubernur, wakil gubernur hingga presiden dan wakil presiden.

"Kita akan terus menyelenggarakan salat malam tiap Kamis malam Jumat," tegasnya.

Kiai Asep kemudian mengajak masyarakat untuk mengikutin jejaknya dalam ikhtiar menghindari . Ia mengaku mempraktikkan beberapa temuan yang dihasilkan para ahli pada para santrinya yang berjumlah 12.000 orang. Selain itu Kiai Asep juga mempraktikkan konsep-konsep kesehatan yang diajarkan Rasulullah SWT yang ia sebut protokol Islam.

“Setiap pagi para santri saya beri kurma satu butir perorang,” tutur Kiai Asep. Kurma itu dikunyah sampai lembut dan bercampur dengan air liur. “Karena menurut Hadits kurma yang dikunyah bercampur air liur itu membunuh kuman dan virus,” tegasnya.

Menurut Kia Asep, jika ada santri terindikasi virus Corona, maka diberi air zam-zam dan madu. Kemudian habbatussauda’. “Tapi harus baca bismillah, alhamdulillah dan qul huwallahu ahad,” tegas Kiai Asep sembari mengingatkan bahwa dalam pengobatan Islam harus selalu diawali dengan tiga bacaan tersebut.

Kiai Asep juga memakai garam krosok untuk menghindarkan santrinya dari virus Corona. Ia lalu memperagakan cara menggunakan garam krosok untuk meerontokkan virus corona dari hidung dan mulut. 

“Ini hasil temuan seorang ahli (drh Indro Gunawan, alumnus UGM, Red). Satu sendok garam munjung dicampur satu liter air mineral. Lalu air bercampur garam itu dibuat kumur dan masukkan hidung dengan memakai botol wadah kecap. Kalau dimasukkan lubang hidung kanan nanti keluar sendiri dari hidung kiri. Kemudian dari hidung kiri, nanti akan keluar sendiri dari lubang hidung kanan. Sebenarnya ini seperti istinsyaq (menyedot air ke hidung saat mau wudlu). Jadi air campur garam itu kita taruh di telapak tangan lalu kita sedot. Tapi harus pelan-pelan,” kata Kiai Asep sembari memperagakan air garam krosok dengan memasukkan ke hidung dan ke mulut untuk kumur.

Kiai Asep juga mengundang seseorang dari perusahaan minuman kesehatan probiotik untuk menjelaskan tentang manfaat produknya. Kiai Asep mengaku banyak memanfaatkan minuman probiotik tersebut untuk para santrinya.

Acara salat malam, istighatsah dan doa bersama untuk bangsa itu diakhiri doa yang dipimpin secara bergantian oleh KH Muhammad Roziqi, Ketua MDI Jatim yang juga Ketua Barnaz Jatim. Lalu dilanjutkan Dr KH Muhammad Sujak, Kepala Badan Pengelola Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dan Mohamamad Nurul Huda, Plt Kakanwil Kemenag Jatim.

Kiai Asep lalu memungkasi doa dengan bahasa Indonesia, namun juga disertai hizib khofi dan khizib nashar untuk pengkhianat bangsa. (tim)

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO