Terbukti Pengorbanannya pada NU, Kiai Asep-Kiai As’ad Ideal Jadi Rais Aam-Ketum PBNU

Terbukti Pengorbanannya pada NU, Kiai Asep-Kiai As’ad Ideal Jadi Rais Aam-Ketum PBNU Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. (kiri) dan Dr H As'ad Said Ali.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Dr. KH. A. , Katib Aam Syuriah periode 2010-2015, menilai bahwa duet ideal dan harmonis untuk memimpin ke depan adalah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. untuk Rais Aam, dan Dr H As'ad Said Ali untuk Ketua Umum .

“Keduanya telah terbukti pengorbanan dan kontribusinya kepada NU. Ķeduanya telah selesai dengan dirinya, sehingga dijamin tidak akan mencari hidup dan kekayaan dari NU. NU sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti kedua beliau. Semoga Allah SWT mengabulkan keinginan suci ini,” tegas Kiai kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (17/12).

Baca Juga: Hari Santri Nasional 2024, PCNU Gelar Drama Kolosal Resolusi Jihad di Tugu Pahlawan Surabaya

Ada argumen lain yang sangat penting, kata , mengacu kepada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Syuriyah dan Tanfidziyah dalam struktur organisasi NU.

“Syuriyah adalah pemegang kedaulatan tertinggi. Dia menjadi pengarah, penuntun, dan pembina yang harus dipatuhi "titah"-nya oleh Tanfidziyah sebagai pelaksana tugas organisasi sehari-hari. Untuk itu diperlukan lembaga Syuriyah yang kuat dan berwibawa dengan Rais 'Aam sebagai pimpinan puncaknya. Sosok Kiai Asep sangat cocok untuk itu,” kata Kiai .

Menurut Kiai , Kiai Asep lahir dari lingkungan darah biru NU. “Ayahandanya, KH Abdul Chalim Lewuimunding adalah salah seorang muassis NU. Kiai Asep adalah ulama yang sekaligus intelektual dengan gelar profesor dan doktor. Keandalannya dalam manajemen dan organisasi tidak diragukan lagi. Hal ini terbukti dengan kesuksesannya dalam mengelola dan membesarkan Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Surabaya dan Pacet (Mojokerto) dengan segala kelengkapan lembaganya,” kata Kiai .

Baca Juga: Elektabilitas Terus Melejit, Khofifah: Banyak Doa Kita Temukan di Pasar

Menurut dia, pesantren yang didirikan dan diasuh Kiai Asep adalah pesantren yang berhasil memadukan antara modernitas dan tradisi, sehingga menjadi pesantren yang disegani di seantero negeri.

“Belum lagi keberhasilan beliau dalam menata dan membesarkan sehingga menjadi organisasi guru yang cukup membanggakan. Dengan latar belakang kemampuan manajerial seperti itu, kita berharap bahwa Rais 'Aam akan mampu menjadikan Syuriyah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi yang berwibawa dan bermartabat yang tidak bisa dikooptasi dan dikadali oleh Tanfidziyah,” urainya panjang lebar.

“Hal ini harus saya katakan, karena dalam banyak kasus - baik di maupun di PWNU dan tingkatan-tingkatan kepengurusan di bawahnya - Syuriyah dipimpin oleh kiai yang alim dan wira'i, tapi lemah dalam aspek organisasi dan manajemen,” katanya.

Baca Juga: Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita

Akibatnya, kata Kiai , NU lebih sering dikendalikan oleh Tanfidziyah. “Syuriyah lebih tampak sebagai pemberi stempel, bukan penentu kebijakan. Situasi seperti ini tidak akan terjadi apabila duet Kiai Asep-Kiai As'ad terpilih dalam Muktamar ke-34 nanti,” tegasnya.

Hal ini, kata dia, bukan saja karena kemampuan manajerial Rais 'Aamnya yang andal, melainkan juga karena kemampuan ketua umumnya dalam memanaj organisasi dan birokrasi lewat kariernya di Badan Intelijen Negara (BIN).

“Kita tahu, Kepala BIN berganti beberapa kali, tapi Wakil Ketua BIN tetap As'ad Said Ali. Kemampuan Kiai As'ad yang seperti ini tidak perlu dikhawatirkan mendorong dirinya untuk mengkooptasi Syuriyah, karena Kiai As'ad adalah produk Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta yang sangat low profile, tawadlu', dan sangat menghormati dan menghargai kiai dalam arti yang sebenar-benarnya, bukan menghargai dalam arti memberikan harga atau tarif untuk para kiai. Wal-'iyadz billaah. Semoga impian untuk menduetkan kedua tokoh ini menjadi kenyataan! Aamiin yaa Mujiibas-saailiin!,” harap Kiai . (mma)

Baca Juga: Kiai Asep Bentuk Saksi Ganda Mubarok dan Khofifah-Emil, Gus Barra Siap Biayai Siswa Berprestasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dulu Banyak Sinis dan Tertawa, Kini Miliki 12.000 Santri, ini Ijazah Amalan Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO