Polres Gresik Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyimpangan Tukar Guling TKD Tebalo

Polres Gresik Tindaklanjuti Laporan Dugaan Penyimpangan Tukar Guling TKD Tebalo Mapolres Gresik di Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik menindaklanjuti laporan dugaan penyimpangan pembelian lahan untuk ruislag (tukar guling) Tanah Kas Desa (TKD) di Desa Tebalo, Kecamatan Manyar. Pelapornya adalah, Nur Sahid, warga desa setempat.

Ia merupakan pemilik tanah (berupa tambak) yang dijadikan rusilag TKD Tebalo yang kena proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM). Sementara itu pihak terlapor adalah, Kepala Desa Tebalo, Akhmad Mahsul, dan Tim Pembebasan TKD Tebalo.

"Betul bang. Masih lidik (penyelidikan)," ucap , , saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (25/5/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus tersebut bermula saat pembebasan lahan untuk poyek pembangunan jalan tol KLBM yang akan melintas di Desa Tebalo. TKD Desa Tebalo masuk dalam zona proyek tol tersebut. 

TKD Tebalo yang kena proyek itu sekitar 15.599 meter persegi. Tanah seluas itu berdasarkan hasil appraisal seharga Rp376 ribu per meter persegi dan pihak proyek tol memberikan ganti rugi Rp376 ribu x 15.599, sehingga total uang ganti TKD Tebalo tersebut Rp5,865,224,000,00.

Uang dari hasil ganti rugi TKD itu selanjutnya dibelikan lahan untuk ruislag TKD Tebalo. Dari sekian lahan calon TKD, tim 7 menunjuk tanah tambak di Desa Tebalo, milik Nur Sahid.

Luas lahan milik Nur Sahid mencapai 24.826 meter persegi dengan harga yang disepakati Rp200 ribu per meter persegi. Sehingga, total uang untuk pembelian tambak itu Rp4,965,200,00. dan uang masih sisa Rp900 juta sekian.

Namun, tambak milik Nur Sahid ini belum dibalik nama dari pemilik tanah atas nama Mohammad Sholeh (50), warga Desa Peganden, Kecamatan Manyar. Untuk mempermudah pembayaran ganti rugi, Tim Pengadaan Tanah Jalan Tol KLBM membayar pembelian lahan untuk ruislag TKD Tebalo kepada Mohammad Sholeh.

Dari sisa uang pembelian itu, sekitar 900 juta atas kesepakatan tim ditransfer ke rekening Kades Tebalo. Sementara itu, Andi Fajar Yulianto dari LBH Fajar Trilaksana, selaku kuasa hukum Kades Tebalo, Akhmad Mahsul, membenarkan laporan tersebut.

"Iya, saya ditunjuk Pak Kades Tebalo untuk mendampinginya," kata Andi.

Ia juga membenarkan bahwa TKD Tebalo yang terkena proyek tol KLBM diruislag dengan tanah yang dibeli dari tanah tambak milik Nur Sahid, di Desa Tebalo. Tapi sertifikat masih atas nama Mohammad Sholeh.

"Mungkin pembelian saat itu di bawah tangan," tuturnya.

Menurut dia, sisa pembelian tanah ganti rugi sekitar Rp 900 juta yang telah ditransfer ke kades dari Mohammad Sholeh dibelikan aset lagi berupa Tambak di Desa Tebalo. Namun, sebagian uang sisa pembelian tanah itu masih dibawa pelapor. 

"Makanya, kami akan laporkan balik pelapor," pungkasnya. (hud/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO