Hadiri Tasyakuran Milad Aisyiyah Gresik, Wakil Ketua DPRD: Perempuan Paling Terdampak saat Pandemi

Hadiri Tasyakuran Milad Aisyiyah Gresik, Wakil Ketua DPRD: Perempuan Paling Terdampak saat Pandemi Wakil Ketua DPRD Gresik, Nur Saidah, saat memberikan sambutan dalam tasyakur milad Aisyiyah Gresik ke-105. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua , menghadiri Halal Bihalal dan tasyakuran Milad Aisyiyah setempat ke-105, Kamis (26/5/2022). Ia berujar, wanita menjadi kelompok yang paling rentan terdampak pada masa pandemi Covid-19.

"Bahwa pada pandemi Covid -19, wanita menjadi kelompok yang paling terdampak. Menurut OCSAM pandemi telah membuat perempuan kehilangan pendapatan sekitar 800 miliar US Dolar pada tahun 2020," ujarnya sambutan di hadapan ratusan undangan.

Menurut dia, jumlah itu setara dengan Pendapatan Daerah Bruto (PDB) 98 negara dan perempuan kehilangan lebih dari 64 juta pekerjaan atau sebesar 5 persen lebih tinggi dibandingkan laki-laki yaitu 3,9 persen.

"Kondisi ini adalah fakta, satu sisi kita lihat dari perputaran uang. Kaum perempuan memiliki potensi yang sangat besar mulai dari jumlah penduduk dunia hampir 50 persen, atau tepatnya 49,6 persen penduduk dunia adalah kaum perempuan dalam menggerakkan perekonomian," paparnya.

Ie menuturkan, proporsi jumlah penduduk menurut jenis kelamin yaitu Laki-laki sebesar 49,59 persen dan perempuan sebesar 50,41 persen di Kabupaten Gresik.

"Dilihat dari fakta tersebut, kaum perempuan dapat menjadi agen perubahan dan agen pembangunan," ucap Sekretaris DPC Gerindra Gresik ini.

Bu Nur (sapaan akrabnya) menyebut di Indonesia 53,7 persen dari UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional dimiliki oleh perempuan dan 97 persen karyawan adalah perempuan. Begitu pula dengan sektor kesehatan, di mana 70 persen tenaganya adalah perempuan.

"Melihat data tersebut semakin menguatkan peran penting perempuan," tuturnya.

Untuk menjadikan perempuan sebagai agen perubahan maupun pembangunan terdapat beberapa fondasi yang perlu disiapkan. Pertama adalah pendidikan, dalam hal ini Muhammadiyah memiliki peran yang sangat penting di dalam pendidikan dan tidak hanya memperbaiki kualitas melainkan juga kualitas masyarakat.

"Peran lembaga-lembaga pendidikan organisasi masyarakat seperti Aisyiyah yang usianya lebih dari satu abad secara konsisten memberikan akses pendidikan bagi masyarakat Indonesia baik formal maupun non formal," ungkapnya

Lalu, lanjut Bu Nur, pentingnya komitmen politik keterwakilan perempuan di berbagai organisasi sektor eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Untuk itu, ia meminta peran perempuan di sana untuk ditingkatkan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO