Ternyata Pancasila Mulai Digali Bung Karno dari Kediri, Bukan Ende: Benarkah?

Ternyata Pancasila Mulai Digali Bung Karno dari Kediri, Bukan Ende: Benarkah? Haul Bung Karno ke-52.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Siapa yang tidak mengenal Pancasila? Semua orang Indonesia pasti mengenal Pancasila. Tapi di mana awal mula Pancasila digali oleh Soekarno? Tak semua orang tahu. Apakah benar di ?

Inilah hal yang akan dikupas dalam sarasehan dengan judul “Ternyata Pancasila Mulai Digali dari Kediri, bukan di ” dalam acara Haul ke-52 yang diselenggarakan di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Desa Pojok, Kecamatan Wates, , Senin (20/06/2022) malam.

“Malam ini kita kirim doa untuk kita yang meninggal 21 Juni 1970. Kita awali dengan doa Kautsaran kemudian doa lintas agama dan kita lanjutkan dengan diskusi kebangsaan soal di mana awal Soekarno menggali Pancasila,” ujar Sikan Abdillah, Ketua Panitia Haul Ndalem Pojok, Senin (20/6/2022).

“Pas mumpung Haul agar kita ingat dan tidak meninggalkan sejarah. Beliau telah tiada dan tinggalan beliau yang paling istimewa adalah Pancasila, bukan negara. Maka Pancasila ini harus betul-betul kita jaga. Tanpa Pancasila, roboh negara ini,” tandasnya.

Menurut pihak panitia Haul , diskusi mencari tempat di mana awal mula Soekarno menggali Pancasila itu sangat menarik, karena Pancasila adalah warisan terbesar peninggalan Soekarno.

“Jangan sampai kita salah, jangan sampai bangsa anak negeri ini salah tafsir, sebab menyangkut sejarah besar Pancasila. Yang jelas berdasarkan perkataan sendiri, kami berpendapat bukan di . Nah, kami membuka pintu seluas-luasnya bagi siapapun yang peduli urun rembuk dalam diskusi ini. Yang tidak bisa hadir langsung kami siapkan link zoom dan channel youtube,” ujar Sikan didampingi Lukito Sudiarto, sekretaris panitia.

Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno, Kushartono mengatakan, sudah beberapa tahun dia meneliti perihal tempat pertama penggalian Pancasila.

“Tiga tahun kami meneliti hingga pada kesimpulan bahwa ternyata Pancasila oleh Soekarno sudah digali sejak muda, bukan di . Hal ini berdasarkan Pidato pada 01 Juni 1945 yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pancasila,” kata Kushartono.

“Soal ini kemarin juga kami ungkapkan dalam webinar bertajuk, Refleksi Kepemimpinan Pancasila untuk Mewujudkan ASN Berakhlak, yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Daerah pada pertengahan Juni lalu. Pasertanya hampir 500 orang,” papar Kus.

Dalam Pidato 1 Juni 1945 yang panjangnya sekitar 30 halaman lebih itu,  mengatakan bahwa Pancasila bukan hanya digali dalam beberapa hari.

“Yang selalu mendengung di dalam saya punya jiwa, bukan saja di dalam beberapa hari di dalam sidang Dokurutu Zyunbi Tyoosakai ini, akan tetapi sejak tahun 1918,” ucap Kus menirukan kutipan pidato tersebut.

“Maka tahun 1918 itu bukan di . diasingkan di tahun 1933 sampai 1938. Artinya sudah jelas Pancasila awal mula digali bukan di . Ini pendapat kami berdasarkan pidato itu,” tambahnya.

“Kami sepakat bahwa salah satu tempat penggalian Pancasila ada di . Yang kami tolak adalah orang-orang yang mempunyai keyakinan bahwa Pancasila awal muda digali di . Ini keyakinan yang kami kurang sepakat dan perlu kita luruskan,” tandas pria yang juga ketua DPC PCTA Indonesia Kediri ini.

Disimpulkan bahwa penggalian Pancasila itu mengalami proses panjang berpuluh-puluh tahun. Dengan menyadari hal ini akan makin cinta pada Pancasila dan makin bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga kepada .

“Sudah semestinya Pancasila harus kita jaga kita pertahankan dan kita ajarkan dari generasi ke generasi. Termasuk perlu disampaikan proses panjang penggalian Pancasila yang bukan diawali dari . Ini menyangkut keyakinan. Inilah yang menjadi harapan dari diskusi ini. Kita makin bangga dan cinta terhadap Pancasila. Semoga Allah Meridhoi,” pungkas Kus. (uji/ari)

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO