Mardani Maming Bakal Dicopot dari PBNU? Inilah Sikap Kiai-Kiai NU

Mardani Maming Bakal Dicopot dari PBNU? Inilah Sikap Kiai-Kiai NU Mardani Maming. Foto: instagram

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – NU mendapat ujian berat. Bahkan sangat berat. Bendahara Umum , , jadi tersangka. Dalam kasus dugaan korupsi peralihan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) operasi batu bara.

Ia bahkan tak sendirian. Ia jadi tersangka bersama adik kandungnya. Rois Sunandar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun mencekal. Melarang kakak-adik itu bepergian ke luar negeri.

Kasus itu sebenarnya terjadi saat Mardani menjabat bupati. Jauh sebelum dia menjabat Bendum . Mardani menjabat bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan (Kalsel) dua periode. Tahun 2010 – 2015. Dan 2015 – 2018.

Namun justru karena itu, kiai-kiai NU kini mempertanyakan. Kenapa mantan bupati yang diduga punya masalah hukum bisa masuk . Bagaimana proses rekrutmen pengurus di . Tidakkah dipantau dulu track recordnya?

“Salah satu bentuk kesalahkaprahan kita selama ini adalah menyerahkan jabatan BENDUM kepada orang kaya yang piawai mencari duit, bukan kepada orang yang amanah (terpercaya). Padahal dalam khazanah bahasa Arab pesantren disebut dengan Aminn Ashunduuq (orang yang diberi amanah menjaga shunduuq)!!! Suatu pelajaran berharga bagi kita semua,” tegas Dr KH Malik Madani, mantan Katib ‘Am Syuriah .

Sikap para kiai di berbagai daerah kini memang mulai bermunculan. Baik yang terekspose di media massa maupun yang heboh di grup WhatsApp (WA) atau media sosial.

Yang pasti, kini publik – terutama warga NU – menunggu sikap . Sebab mereka inilah yang merekrut Mardani jadi Bendum .

(KH (Gus Yahya). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Akankah mencopot Mardani dari jabatannya sebagai Bendum ? Atau sebaliknya mempertahakan di

Tergantung Rais ‘Am Syuriah , KH Miftahul Akhyar. Juga Ketua Umum Tanfidziah KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Disamping rapat pleno tentunya.

Sampai tulisan ini saya ketik (Selasa pagi, 21/6/2022), Gus Yahya baru memberi pernyataan normatif. Ia - kepada wartawan - mengaku masih akan mempelajari. Apakah nanti Mardani dicopot dari Bendum atau tidak, masih belum bersikap.

"Kami akan press conference sebagaimana mestinya, menurut norma yang ada, baik secara hukum dan norma internal," tegas dikutip Tempo.co.

Yahya mengaku akan mendukung penegakan hukum sesuai aturan yang berlaku. Tapi ia menyatakan akan memberi pendampingan hukum terhadap Mardani.

Meski demikian, Teribunnews memberitakan bahwa akan minta Mardani mundur dari Bendum jika terbukti bersalah. “Ya, kalau (terbukti), tapi kan ini belum,” kata Yahya di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022).

Sementara Kiai Mif – panggilan Kiai Miftahul Akhyar – hingga tulisan ini diupload belum berkomentar. Dalam hirarki kepemimpinan , jabatan Rais ‘Am adalah tertinggi. Dus, posisi Mardani tergantung Kiai Mif, apakah akan dicopot atau tidak.

Tapi suara dan sikap para kiai NU dari daerah sudah muncul sejak lama. Diantaranya dari Jawa Timur yang dikenal sebagai basis utama NU. Wakil Ketua PWNU Jawa Timur, KH Abdus Salam Shohib secara tegas mengingatkan agar tak jadi bumper .

(KH Abdus Salam Shohib. Foto: NOJ)

Menurut Gus Salam, panggilan Kiai Abdus Salam Shohib, NU yang didirikan para ulama, tak pernah membenarkan warganya menyalahi hukum.

“Para muassis (pendiri} NU telah memberikan sikap tegas bila ada hal-hal berkaitan dengan hukum,” tegas pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang itu.

Cucu KH Bisri Syansuri, Rais ‘Am Syuriah (1971-1980) itu mengingatkan bahwa adalah kader PDIP yang dua kali menjadi Bupati Tanah Bumbu, disamping juga ketua DPD PDIP Kalsel.

“Lha, dalam kasus ini partainya (PDIP) saja tidak melakukan pembelaan, kok malah bertindak yang berlebihan dengan pasang badan untuk Mardani. Ada apa ini,” kata Gus Salam dikutip Tempo, Senin April 2022.

Jadi kiai di daerah sudah mengingatkan kasus Mardani jauh hari. Gus Salam bahkan mendesak bersikap dewasa. “Kita serahkan sepenuhnya pada aparat penegak hukum, dengan jalan menaati aturan hukum yang berlaku, sehingga NU benar-benar menjadi bagian dari penjaga moral bangsa,” tegas Gus Salam.

Kita tunggu saja sikap para petinggi . Kita berharap para elit bisa menjaga marwah NU dengan ikhlas dan sepenuh hati. Tidak terpengaruh kepentingan subyektif. Sehingga mampu bersikap obyektif dan arif dalam kasus .

Sekali lagi, ini ujian berat bagi NU. Membutuhkan kejernihan hati dan pikiran dalam menyikapi. Semoga nurani kita terus hidup menyala! Wallahua’lam bisshawab. (M Mas’ud Adnan)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO