Wabup Jombang Sidak Pasar, Antisipasi Merica Palsu

Wabup Jombang Sidak Pasar, Antisipasi Merica Palsu Wabup Jombang, Mundjidah Wahab saat memeriksa salah satu lapak. (foto: rony suhartomo/BANGSAONLINE)

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab bersama tim Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) serta Bagian Administrasi Perekonomian Pemerintah Kabupaten Jombang, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional.

Sidak dilakukan sebagai langkah antisipasi beredarnya merica palsu seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Namun demikian, dalam sidak yang dilakukan, belum ditemukan adanya merica palsu yang beredar di pasar tradisional Jombang. Pernyataan ini diutarakan Wabup usai melakukan sidak.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Dinkes PPKB Mojokerto Sidak 23 Tempat Penjualan Mamin

“Sejauh ini kami belum menemukan merica yang diduga palsu. Untuk sementara ini Jombang bisa dikatakan aman dari peredaran merica palsu,” kata Mundjidah Wahab.

Tim tersebut pertama kali bergerak menuju Pasar Tradisional Cukir, dan selanjutnya Pasar Blimbing. Di dua pasar tersebut wabub bersama tim langsung mendatangi satu persatu lapak pedagang, untuk memeriksa komoditas barang yang dijual.

Sekitar satu jam keliling, tim belum menemukan barang mencurigakan berupa merica palsu. “Dari lapak ke lapak milik pedagang yang kami periksa, kami belum menemukan merica yang diduga palsu,” ujar Mundjidah menambahkan.

Baca Juga: Sidak Swalayan, Dinkes Tulungagung Temukan Belatung di Kemasan Produk Susu Cair

Meski belum ditemukan merica palsu, cucu KH Wahab Hasbullah ini meminta masyarakat tetap waspada, mengingat kasus peredaran merica palsu sudah terjadi di Kabupaten Mojokerto. Paling tidak warga harus mengetahui perbedaan barang yang asli dan palsu.

“Kami menghimbau warga tetap hati-hati dalam memilih barang yang dibeli dari pasar. Sampai saat ini kami juga masih belum menerima laporan dari masyarakat terkait masalah itu. Sidak yang dilakukan merupakan langkah antisipasi,” pungkas wabup.

Sementara itu, Kabag Administrasi Perekonomian, Yulin Oetarti menjelaskan, butiran merica palsu diberi warna tertentu agar menyerupai warna merica asli. Sama dengan memalsukan komoditas beras, butiran merica palsu dioplos dengan merica asli dalam jumlah banyak. Sehingga bisa mengurangi berat merica asli yang akan dibeli oleh warga.

Baca Juga: Dinkes PPKB Kota Mojokerto Sidak Mamin Jelang Nataru, Temukan Produk Mengandung Boraks

“Kalau mau mencoba dimakan, merica palsu tidak ada rasanya sama sekali. Hanya bentuk dan warnanya aja yang mirip. Selain itu merica palsu kalau direndam air mudah hancur. Untuk itu warga diharap minimal mampu mengenali ciri-cirinya agar tidak tertipu,” ujarnya. (jbg-1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO