Belajar di Gardu Selama 4 Tahun, SMP di Kedungdung Sampang Butuh Perhatian Pemerintah

Belajar di Gardu Selama 4 Tahun, SMP di Kedungdung Sampang Butuh Perhatian Pemerintah Kegiatan belajar siswa-siswi di sebuah tongkrongan kopi. Foto : Mutammim/BANGSAONLINE.com

“Walaupun tidak mempunyai gedung seperti sekolah lainnya, rasa semangat belajar saya akui punya semangat besar. Oleh sebab itu Pemerintah layak membantu membangun gedung baru,” ungkapnya.

Minimnya sarpras yang dimiliki oleh SMPS Al-Lathifi, membuat kegiatan mengajar antara kelas VII, VIII, dan IX sangat terganggu karena ruang kelas hanya diberi pembatas triplek.

“Karena jarak terlalu dekat antara kelas satu dan satunya apalagi hanya diberi batas triplik maka kegiatan belajar sangat terganggu karena ramai di kelas satunya,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu guru SMPS Al-Lathifi, Musrifah (30) mengatakan, tidak kondusifitas kegiatan belajar mengajar karena minimnya sarana prasarana yang disediakan, apalagi gedung terbatas dan jumlah siswa yang lumayan banyak.

“Ruang kelas yang ada hanya dua saja itupun disekat dengan pembatas triplek, dari itu konsentrasi saat memberikan materi tidak maksimal,” ungkapnya.

Sebagai tenaga pendidik, dirinya mempunyai konsep baru mengajak para siswa belajar diluar ruang kelas agar para siswa tidak merasa bosan karena gedung sekolah tidak layak.

“Belajar diluar kelas hanya saja untuk lebih efektif dan para siswa bisa bersentuhan dengan alam,” tegasnya. (tam/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO