Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya

Eri-Armuji Patut Waspada! Peluang Dipecundangi Kotak Kosong Kian Menguat, ARCI Beberkan Alasannya Baihaki Sirajt, Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).

SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (), Baihaki Sirajt mengingatkan kepada petahana yang menjadi calon tunggal di Pilkada 2024 untuk mewaspadai kotak kosong.

Sebab, ekskalasi gerakan pilih kotak kosong semakin meningkat. Tak terkecuali di .

Baca Juga: Survei ARCI Sebut 80,8 Persen Warga Puas Kinerja Pemprov Jatim di Sektor Kelautan dan Perikanan

"Munculnya gerakan yang mengkampanyekan pilih kotak kosong tentu tidak boleh dianggap remeh incumbent. Apalagi eskalasinya makin meningkat. Jangan sampai incumbent dikalahkan kotak kosong, seperti yang pernah terjadi di pilkada Kota Makassar," ujar Baihaki Kamis (17/10/2024).

Baihaki mengungkapkan, munculnya gerakan pilih kotak kosong di pilkada Surabaya disebabkan sejumlah alasan. 

Di antaranya, kelompok masyarakat yang tidak puas dengan kepemimpinan Eri - di periode pertama.

Baca Juga: KPU Pastikan Tak Akan Undang Pendukung Kotak Kosong di Debat Perdana Pilwali Surabaya

Baihaki, melanjutkan, ketidakpuasan itu terjadi karena sejumlah variabel. Misalnya, program atau janji kampanye yang belum terpenuhi di periode pertama.

"Janji kampanye yang paling banyak ditagih masyarakat Surabaya adalah pelepasan surat hijau. Disamping janji kampanye lain yang belum terealisasi," imbuh Baihaki.

Meski demikian, Baihaki mengatakan agar tidak perlu panik menghadapi gerakan pilih kotak kosong. 

Baca Juga: PDIP Ajak Warga Surabaya Lawan Kotak Kosong di Pilwali 2024

Menurutnya, sebagai petahana, Eri harus mensosialisasikan janji kampanye yang sudah dijalankan.

Baihaki menambahkan, kelebihan incumbent adalah sudah menjalankan pemerintahan. Karena itu, sepatutnya mereka mensosialisasikan program kerja mereka.

"Incumbent itu wajib mempublikasikan keberhasilan mereka kepada masyarakat sebagai pemberi mandat. Contoh keberhasilan adalah penurunan angka stunting hingga mendekati Zero. Selain itu juga ada Kota Lama Surabaya dan penataan Jalan Tunjungan sehingga menjadi destinasi wisata. Itu harus disosialisasikan secara meluas," pungkas Baihaki. (tim)

Baca Juga: Polsek Tegalsari Ungkap Kasus Maling Kabel PJU Surabaya, Kerugian Capai Rp12 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO