
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Nur Saidah, memasang spanduk imbauan ke sejumlah titik di sepanjang Jalan Raya Duduksampeyan, Minggu (15/4/2025) malam.
Pemasangan ini disebut sebagai bentuk keprihatinan atas tingginya kecelakaan lalu lintas yang merenggut korban jiwa, dan luka di jalan yang dikenal dengan jalur tengkorak ini.
"Spanduk berisikan imbauan agar pengendara hati-hati, jangan ngebut saat melintas di Jalan Raya Duduksampeyan," kata Nur Saidah kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (16/4/2025).
"Pemasangan spanduk ini sebagai bentuk keprihatinan saya sebagai warga dan anggota DPRD Gresik atas kecelakaan yang sering terjadi di jalan raya Duduksampeyan," imbuhnya.
Pada April 2025, ia mengatakan bahwa sudah terjadi 3 kali kecelakaan yang menelan korban jiwa dan luka. Yang tragis, 7 orang rombongan jamaah dan pengantar umroh asal Tuban meninggal saat mobil jenis Isuzu Panther yang ditumpangi terlibat kecelakaan dengan bus pada Kamis (10/4/2025).
"Kejadian ini sangat miris dan memprihatinkan, serta menjadi perhatian masyarakat luas," ucap anggota DPRD Gresik asal Dapil 2 (Duduksampeyan dan Cerme) ini.
Disebutkan olehnya, spanduk dengan ukuran cukup besar itu dipasang di sejumlah titik strategis agar mudah dilihat pengguna jalan dengan melibatkan Polsek Duduksamelpeyan, dan pemerintahan desa sekitar.
Titik dimaksud antara lain, di tingkungan Jalan Raya Duduksampeyan, depan Mapolsek Duduksampeyan, di lokasi yang sering terjadi laka, di bahu jalan yang kondisinya tidak sepadan dengan badan jalan, dan titik lain.
Tujuan dari pemasangan spanduk agar para pengguna jalan, khususnya pengguna jalan baru yang belum hafal medan di Jalan Raya Duduksampeyan agar berhati-hati.
"Dengan adanya spanduk itu bagi pengguna jalan yang baru lewat di jalan raya Duduksampeyan agar hati-hati dan yang sudah terbiasa agar lebih waspada," kata Sekretaris DPC Gerindra Gresik itu.
Ia juga meminta pihak berwenang agar melakukan evaluasi untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab kecelakaan di Jalan Raya Duduksampeyan, mulai Bunder hingga perbatasan Lamongan yang masuk jalan nasional. (hud/mar)