Disnaker Jombang Gelar Bimtek K3 untuk 175 Karyawan Rokok di Kecamatan Ploso

Disnaker Jombang Gelar Bimtek K3 untuk 175 Karyawan Rokok di Kecamatan Ploso Bimtek atau bimbingan teknis yang digelar Disnaker Jombang untuk karyawan pabrik rokok di Kecamatan Ploso.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jombang menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi 175 karyawan perusahaan rokok di Kecamatan Ploso. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan perlindungan tenaga kerja dan kualitas lingkungan kerja.

Kepala Disnaker Jombang, Isawan Nanang Risdianto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

"Bimbingan teknis dan pemeriksaan kesehatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja," ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Ia menjelaskan, tujuan utama kegiatan ini adalah menjamin keselamatan kerja melalui pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, hingga pengobatan dan rehabilitasi.

Pemeriksaan kesehatan gratis juga dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit serius seperti stunting, HIV/AIDS, TBC, dan malaria, khususnya bagi pekerja perempuan.

"Ini wujud kepedulian pada akses layanan kesehatan masyarakat pekerja, terutama mereka yang memiliki keterbatasan," kata Kepala Disnaker Jombang.

Melalui program ini, peserta juga mendapatkan akses deteksi dini berbagai penyakit, termasuk kesehatan jantung dan kanker, serta perhatian khusus bagi ibu hamil dan balita. Tujuannya adalah mendukung produktivitas kerja yang optimal dan menciptakan hubungan industrial yang dinamis dan berkeadilan.

"Harapannya, kegiatan seperti ini bisa menciptakan iklim investasi yang kondusif dan sehat, sekaligus memperkuat sistem perlindungan bagi para pekerja," ucap Kepala Disnaker Jombang.

Sementara itu, Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid, turut mengapresiasi sinergi antara Disnaker Jombang, Dinas Kesehatan, dan Disnaker Provinsi Jawa Timur dalam menyukseskan program ini.

"Kita harus terus bekerja sama agar kegiatan seperti ini dapat semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para pekerja," tuturnya.

Ia menegaskan, perlindungan kesehatan pekerja tidak hanya menyasar perempuan yang sedang hamil, memiliki balita, atau merencanakan pernikahan, tetapi juga melibatkan pekerja pria dalam edukasi dan tindakan pencegahan di lingkungan keluarga.

"Kita ingin semua pihak bisa terlibat aktif, baik perempuan maupun laki-laki, agar persoalan-persoalan ini bisa ditangani bersama," pungkasnya. (aan/mar)