TKI Ngawi Tewas di Makkah

TKI Ngawi Tewas di Makkah Almarhum Rahmadi Nur Cahyanto yang dikabarkan meninggal di Makkah. foto: zainal/ BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Keluarga Sri Handayani, seorang janda yang tinggal di jalan Brawijaya kelurahan Margomulyo kecamatan tidak menyangka kalau anaknya yang nomor tiga meninggal di Mekkah. Rahmadi Nur Cahyanto (38) pada akhir bulan Juli 2015, yang biasa dipanggil Antok berangkat menjadi TKI di Arab Saudi melalui PT Amil Fajar Internasional yang berkantor di daerah Tangerang.

Antok bekerja sekitar 5 bulan di Arab Saudi bekerja di bidang proyek konstruksi yang sedang merenovasi Masjidil Haraam di Mekkah. Pada saat bekerja setelah beberapa bulan Almarhum Antok sempat beberapa kali mengirim uang ke adiknya Arief Saputro.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Almarhum Antok berangkat bersama rombongan 5 orang yang sebagian besar dari . Keluarga Almarhum Antok berkomunikasi terakhir pada hari Jumat (11/12). Saat Rahmadi menghubungi Arief Saputro adiknya bahwa dia telah mengirimkan uang sejumlah Rp 7 juta yang dititipkan melalui temannya untuk mentransfer ke rekening adiknya.

Tetapi saat itu adiknya memberitahukan bahwa uang belum masuk, dan setelah itu handphonenya sulit dihubungi oleh pihak keluarga. Dan hari Senin (14/12) jam 23.00 Bintoro adik kandung Antok mendapat kabar dari Haryanto teman bekerja di Arab Saudi yang dari Gresik bahwa kakaknya telah meninggal karena masuk angin. Dan pada pagi harinya (selasa-red) keluarganya mendapat kabar dari salah satu penyalur yang memberangkatkan Antok ke Arab Saudi bahwa Antok telah meninggal dunia karena sakit.

"Keluarga menuntut kejelasan perihal kematian adik saya. Sebenarnya bagaimana kronologisnya juga kalau bisa PT yang memberangkatkan dapat mengirim jenazah Antok ke Indonesia. Kalau beban biaya ditanggung keluarga jelas keberatan," kata Bintoro kepada bangsaonline.com

Baca Juga: Polres Ngawi Ringkus 2 Pengguna Sabu

PT Amil Fajar Internasional juga tampak lepas tanggung jawab. Hal ini juga dikuatkan oleh Gucik Sanusi warga jalan Karya desa Beran yang menyalurkan ke PT Amil Fajar Internasional.

Menurut keterangannya pada awak media, bahwa kepulangan jenazah tanggungan dari keluarga Almarhum dan pihak perusahaan yang memberangkatkan hanya mengurus asuransi saja. Jadi seolah olah dari pihak perusahaan penyalur lepas tanggung jawab dan ironisnya dari pihak manajemen perusahaan tidak tampak hadir dan tidak ada komunikasi sama sekali.

Sementara Sudarno, staf dari Dinas Sosial Transmigrasi dan Tenaga Kerja mendatangi rumah duka. Dia menjelaskan bahwa Rahmadi Nur Cahyanto tidak ada di dalam daftar TKI yang dari juga perusahaan yang memberangkatkan tidak ada dalam daftar.

Baca Juga: Alami Kekeringan, Dandim Ngawi bersama Stakeholder Lakukan Pengecekan Sumber Air

Menurut keterangan Sudarno, seharusnya pengiriman jenazah ditanggung oleh perusahaan penyalur. "Juga kalau perusahaan akan memberangkatkan TKI seharusnya ada pemberitahuan ke dinas Sosial Transmigrasi dan Tenaga Kerja di mana TKI akan mendapatkan ID card sebagai TKI dari wilayah setempat," ungkap Sudarno. (nal/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO