SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Ulama kharismatik di Situbondo KHR As’ad Syamsul Arifin sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dianugrahi gelar Pahlawan Nasional oleh Negara, Rabu (9/11).
Penganugrahan Pahlawan Nasional ini disambut suka cita oleh keluarga besar Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo dan seluruh masyarakat di Situbondo. Pengurus Pusat Ikatan Santri Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) mengimbau kepada seluruh santri dan alumni se-Nusantara untuk menggelar doa dan syukuran atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk KHR. As'ad Samsul Arifin, Pengasuh ke II di Pondok Pesantren yang dikenal dengan Ponpes Sukorejo itu.
Baca Juga: Keren! Nama Kiai Pendiri NU Diusulkan Jadi Nama Bandara Internasional Jawa Barat
"Kami imbau kepada seluruh santri, alumni, wali santri dan simpatisan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah untuk melaksanakan do'a bersama dalam bentuk istighotsah, tahlil di daerah masing-masing," imbau Sekretaris Umun IKSASS Pusat, Sunardi Muhib.
Informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, penganugerahan KHR As’ad Syamsul Arifin sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 90/TK/Tahun 2016 tanggal 3 November 2016.
KHR As'ad Syamsul Arifin lahir tahun 1897 di Mekkah dan wafat pada 4 Agustus 1990 di Situbondo. Ia merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo.
Baca Juga: Usulkan Kiai Sholeh Darat Pahlawan Nasional, Guru Besar dan Kiai Semarang Sowan Kiai Asep
KHR. As'ad Syamsul Arifin merupakan putera dari Raden Ibrahim dan Siti Maimunah. Kedua orang tuanya berasal dari Pamekasan, Madura. Ayah dari Kiai As'ad, yakni Raden Saleh lebih dikenal dengan sebutan KH Syamsul Arifin. Dia masih keturunan dari Sunan Ampel. Sedangkan ibunya, Siti Maimunah, masih keturunan dari Pangeran Ketandur yang merupakan cucu Sunan Kudus.
Di PBNU, Kiai Haji Raden As’ad Syamsul Arifin jabatan terakhirnya sebagai Mustasyar (Dewan Penasihat). Kiai As'ad juga merupakan santri KH. Kholil Bangkalan yang diutus untuk mengantarkan tongkat dan tasbih kepada KH. Hasyim As'ari saat akan mau mendirikan NU.
Gelar Pahlawan Nasional ini diberikan karena Negara menilai bahwa KHR As’ad Syamsul Arifin semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Keluarga Pejuang, Pahlawan, Pendiri NU, Malam Ini Puncak Haul ke-14 Gus Dur di Pesantren Tebuireng
"Kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua yang telah terlibat dalam proses pengajuan gelar ini. Semoga gelar pahlawan KHR. As'ad Syamsul Arifin membawa berkah dan semangat perjuangan serta kecintaan kita kepada agama, bangsa dan negara," pungkas mantan aktivis PMII ini. (stb1/had/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News