GRESIK, BANGSAONLINE.com - Warga Sidomukti, Kecamatan Kebomas yang selama ini terkenal sebagai daerah pembuat tempe berkreasi membuat inovasi aneka makanan dari tempe. Salah satunya adalah, biskuit tempe yang sangat lezat.
“Ini enak, saya akan mencobanya nanti di rumah,” ujar Farikha (37) salah seorang peserta kegiatan fasilitasi bagi industri kecil menengah (IKM) terhadap pemanfaatan sumber daya, yang diadakan Diskop UKM dan Perindag Pemkab Gresik, kemarin (26/11).
Baca Juga: Pemdes Sembunganyar Gresik Kembangkan Usaha BUMDes untuk Geliatkan Ekonomi Masyarakat
Bahkan, Farikha menyatakan optimis dengan usaha pembuatan makanan berbahan tempe setelah mendapatkan bekal ilmu dari Diskop UKM dan Perindag. ”Mula-mula akan saya pasarkan di toko saya sendiri,” ujarnya.
Penyuluhan yang digelar selama 4 hari di Balai Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kebomas ini, selain pelatihan pembuatan makanan berbahan tempe, Diskop juga memberikan pelatihan pengemasan bekerjasama dengan Fakultas Tata Boga Unesa.
Setidaknya sudah empat jenis masakan olahan berbahan tempe yang diajarkan oleh Nugrahani, M.Pd dari Fakultas Teknik Tata Boga Unesa Surabaya. Produk itu bernama nugget tempe, biskuit tempe, pastel jamur tempe dan sempol tempe.
Baca Juga: Kejari Gresik Belum Ungkap Peran 11 Penyedia di Kasus Korupsi Hibah UMKM
“Saya yakin produk yang saya ajarkan ini akan diterima, karena produk ini termasuk frozen food yang bisa awet dengan pendinginan,” katanya.
Secara ekonomis, katanya produk itu akan mendatangkan keuntungan. “Ada keuntungan sekitar 50 persen lebih dari modal yang dikeluarkan,” ungkap Nugrahani.
“Kalau memang para ibu membuat dengan cara yang benar sesuai resep yang kami ajarkan, saya yakin bila dilempar ke pasaran akan laku,” jelasnya.
Baca Juga: Rugikan Negara Miliaran Rupiah, Masyarakat Minta Kejari Gresik Bongkar Penikmat Korupsi Hibah UMKM
Sementara Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag Pemkab Gresik, Moh. Najikh menyatakan, program ini intinya bertujuan untuk menumbuhkan sentra baru IKM. “Kita tahu Kelurahan Sidomukti adalah kelurahan yang sangat khas. Dari 3.429 jumlah penduduknya, lebih dari lima puluh persen adalah pelaku industri kecil menengah. Kelurahan Sidomukti dikelilingi 2 wilayah lain yakni Klangonan dan Giri yang merupakan tempat puluhan perajin tahu tempe di Gresik," terangnya.
Dengan kondisi ini, diharapkan warga Sidomukti dapat lebih meningkatkan nilai ekonomis tempe sehingga bisa mendongkrak kesejahteraan masyarakat setempat. “Semoga usaha makanan olahan tempe ini bisa menjadi alternatif kebangkitan mereka," pungkas Najikh. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News