Pemkab Gresik Harus Buktikan Bisa Bukukan PAD 2017 Rp 944 Miliar

Pemkab Gresik Harus Buktikan Bisa Bukukan PAD 2017 Rp 944 Miliar H Khozin Maksum, pengusaha.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pemkab Gresik di bawah komando Bupati Sambari - Wabup Qosim harus bisa membuktikan bisa menorehkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar Rp 944 miliar pada tahun 2017, sebagaimana yang telah disepakati antara DPRD dan Pemkab. Hal ini untuk menepis pesimistis masyarakat terhadap kinerja Pemkab Gresik.

Penegasan itu disampaikan salah satu pengusaha asal Gresik, H. M. Khozin Ma'sum, kepada BANGSAONLINE.com Rabu (3/5/2017).

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Khozin mengakui pelambatan ekonomi baik nasional maupun regional yang terjadi saat ini membuat target PAD tersebut semakin sulit digapai. Sebab, berkaca pada tahun 2016, dengan target PAD (pasca perubahan) yang lebih rendah, yakni Rp 924 miliar, juga tidak tercapai. "Padahal waktu itu kondisi perekonomian masih stabil," ungkapnya.

Namun demikian, Khozin menyatakan bahwa Pemkab Gresik tetap harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi target PAD tahun 2017 Rp 944 miliar. Target itu bisa dicapai, kata dia, jika Pemkab bisa mengoptimalkan potensi pendapatan yang ada dengan didukung kinerja.

"Dua hal itu harus sejalan. Sebab, kalau potensi ada tapi kinerja gak optimal sama saja target gak akan tercapai," kata pendiri RGS (Relawan Gerakan Sosial) yang mendukung pasangan SQ (Sambari-Qosim) saat Pilkada Gresik 2015 lalu.

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

Selain itu, Khozin menyarankan agar Pemkab membuat terobosan jemput bola. "OPD (Organisasi Perangkat Daerah) penghasil jangan hanya duduk manis di kantor untuk penerimaan pendapatan. Namun, harus turun ke lapangan. Jangan hanya duduk manis di meja saja menunggu WP (wajib pajak) datang," ujarnya.

"Juga tidak kalah penting terwujudnya teamwork antar OPD penghasil juga sangat berperan dalam pemenuhan PAD. Sebab, antara OPD penghasil satu dan lain ada yang saling terkait," sambung Bendahara Umum DPP Bakuppi (Badan Kerjasama Ulama dan Pondok Pesantren Indonesia) ini.

Khozin menyebutkan potensi sumber pendapatan di Kabupaten Gresik yang melipah. Seperti, PPJ (pajak penerangan jalan), IMB (izin mendirikan bangunan), PBB (pajak bumi dan bangunan), BPHT (bea perolehan hak atas tanah dan bangunan), reklame, tambang, rumah makan dan restoran.

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Juga ada dari sektor parkir dan BUMD (badan usaha milik daerah), seperti PDAM. "Semakin hari kebutuhan masyarakat akan air PDAM kan sangat pesat. Peluang positif ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah untuk sumber pendapatan," urainya.

"Di kota santri ini juga sedang tumbuh pesat perhotelan dan apartemen, juga kafe. Ini akan banyak membantu terhadap PAD. Maka OPD harus kreatif memanfaatkannya," terang cucu KH. Abdul Karim ini.

Berdasarkan potensi tersebut, Khozin optimis bahwa target PAD di tahun 2017 Rp 944 miliar bisa tercapai. "Semua komponen masyarakat harus mendukung terwujudnya PAD tersebut karena semua untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Gresik," pungkas pengusaha asal Pongangan Kecamatan Manyar ini. (hud/dur)

Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Minta TAPD Tak Sodorkan Draft KUA PPAS yang Belum Rampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO