PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gedung sekolah ambruk kembali terjadi di wilayah Kabupaten Pasuruan. Usai kejadian SDN 2 Kutorejo ambruk di wilayah Pandaan tahun lalu, kini menimpa SDN 2 Pancur di Desa Pancur, Lumbang, Pasuruan.
Dengan kejadian tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kab Pasuruan Dr. H. Kasiman menuding bahwa kontraktor dan pengawas kurang propesional dan proporsional. "Kontraktor dan pengawas dari Dispendik keduanya sama," tandas Kasiman kepada BANGSAONLINE melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (27/1).
Baca Juga: HUT ke-79, Kodim 0819 Pasuruan Gelar Lomba PBB Piala Panglima TNI Tingkat Pelajar se-Pasuruan Raya
Dia menjelaskan bahwa kronologi kejadian SD ambruk tersebut diperkirakan pukul 24.00 WIB. Adapun penyebabnya ia belum bisa menjelaskan. "Intinya menurut informasi yang saya dapat tau-tau ambruk. Gak ada angin, gak ada hujan dan juga gak ada bencana," kata Kasiman.
Kasiman menyayangkan karena renovasi sekolah tersebut dilakukan pada tahun 2015. Namun hasilnya seperti itu, tentunya hal itu sudah jelas menunjukkan bahwa kontraktor dan pengawasan kurang inten.
Dia juga memaparkan bahwa yang ambruk tersebut mencapai tiga lokasi dan itu terdiri dari ruang kelas baru. Kasiman berencana Senin depan akan melakukan sidak ke lapangan bersama anggota lainya untuk meninjau langsung.
Baca Juga: Ratusan Sekolah SD di Pasuruan yang Mengalami Kerusakan akan Direhab Menggunakan DAK
Kasiman berharap, pengawasan dari Dispendik lebih intens lagi terkait progres pembangunan ke depan. Khususnya progres pembangunan ruangan umum, kantor, atau lokasi yang berpenghuni. Sebab menurut Kasiman, kejadian SD ambruk ini sudah dua kali. Tentunya ini sangat berpengaruh terhadap kenyamanan bersama, khususnya mental anak-anak didik yang dibikin kurang tenang.
"Memang dalam insiden tersebut tidak ada korban, tapi kita harus melakukan kajian yang lebih matang lagi terkait pembangunan," tegasnya.
Dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka. Namun yang jelas kondisi sekolah tersebut menelan biaya ratusan juta, untuk perbaikan kembali.
Baca Juga: Tingkatkan Pendidikan Aqliyah dan Khuluqiyah, SDN 1 Bulusari Adakan Ponpes Kilat
Kepala Dinas Pendidikan Dr. H. Iswahyudi belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp. Dalam pesan yang dikirim, ia tak menjawab meski tampak sudah dibaca. (afa/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News