JAKARTA(BangsaOnline)Polda Metro
Jaya menyatakan sampai saat ini baru menemukan narkoba jenis ganja di
Universitas Nasional (Unas). Narkoba jenis sabu-sabu belum ditemukan, walaupun
alat isap (bong) berhasil diamankan dari lokasi.
"Sejak penggeledahan pertama ditemukan total 8,5 kg ganja. Barang bukti yg
ditemukan sebagian besar masih ganja, walaupun kita temukan juga bong (alat
isap). Kalau untuk sabunya dan yang lain tidak," kata Kabid Humas Polda
Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/8).
Menurutnya, ganja yang ditemukan semuanya dalam bentuk bungkusan. Hal itu
menandakan barang tersebut siap diedarkan.
"Ganja yang ditemukan sebagian besar masih dalam keadaan kotak-kotak. Itu
siap edar, siap diambil jika dibutuhkan," terang dia.
Namun, dia juga menyatakan jika pihak kampus sebenarnya sudah lama menduga
adanya peredaran narkoba di Unas. Akan tetapi, saat itu mereka belum menemukan
bukti.
"Indikasi peredaran narkoba itu sudah lama diendus oleh pihak rektorat.
Namun belum bisa menemukan bukti," pungkas dia.
Badan Narkotika Nasional ( BNN ) Provinsi mengimbau agar seluruh lapisan
masyarakat mau memusuhi narkoba. Segala jenis narkoba harus dijauhi karena
sudah merusak masyarakat, khususnya generasi muda.
"Kami mengimbau, seluruh lapisan masyarakat untuk memusuhi narkoba, karena
ini musuh bersama ya," kata Petugas Badan Narkotika Nasional ( BNN ) Provinsi, Almas Arasuli dalam
keterangan pers di Universitas Nasional (Unas), Jakarta Selatan, Selasa (19/8).
Berkaca pada kasus narkoba di Unas, rencananya BNN juga akan melakukan tindakan pencegahan
peredaran narkoba di setiap instansi pendidikan.
"Preventif, melakukan tes-tes urine di sekolah, di kampus. Tanpa diminta
kita akan melakukan," ujarnya.
Masih kata Almas, BNN pun mengaku siap bekerja sama dengan
siapa pun untuk memberantas narkoba. "BNN bekerja sama dengan siapa saja, bersama BNN untuk memberantas narkoba," imbuh
Almas.
Baca Juga: Miris Peredaran Narkoba di Blitar, Mulai Libatkan Anak-anak di Bawah Umur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News