Produksi Minyak Banyu Urip, Blok Cepu Digenjot

Produksi Minyak Banyu Urip, Blok Cepu Digenjot Blok cepu digenjot.

Bojonegoro-(BangsaOnline)

Produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Bojonegoroterus digenjot untuk memenuhi target produksi minyak nasional. Sampai Agustus ini, produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip mencapai 29.500 barel per hari (Bph). Sebelumnya, produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip, Blok Cepu hanya 20.000 barel per hari. Kemudian produksi minyak mentah yang bersumber di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro itu dinaikkan secara bertahap hingga menjadi 29.500 barel per hari.

Baca Juga: Dorong Petani Mandiri, EMCL Adakan Program Sekolah Lapang Pertanian

Pengelola lapangan minyak dan gas bumi Banyu Urip, Blok Cepu yakniMobil Cepu Ltd. (MCL), anak perusahaan Exxon Mobil Corporation asal Amerika Serikat ini mentargetkan produksi minyak mentah bisa mencapai 165 ribu barel per hari.

"Memang produksi minyak mentah lapangan Banyu Urip dinaikkan secara bertahap untuk memastikan operasi migas berjalan efisien dan aman," ujar Field Public and Government Affairs, Mobil Cepu Ltd., Rexy Mawardijaya, kemarin.

Di lokasi pengeboran minyak mentah di Desa Mojodelik telah dilakukan pengeboran 49 sumur yang terdiri dari 33 sumur produksi minyak dan 16 sumur injeksi.

Baca Juga: APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik

Sementara itu pengerjaan proyek sarana prasarana penunjang kegiatan pengeboran minyak mentah lapangan Banyu Urip saat ini sudah mencapai 90 persen. Saat proyek rekayasa, pengadaan, dan konstruksi lapangan Banyu Urip ini selesai maka produksi minyak mentah bisa dinaikkan menjadi 165 ribu barel per hari.

Pengerjaan proyek fisik Banyu Urip itu meliputi pembangunan fasilitas produksi utama, pembangunan pipa alir muat minyak mentah di darat sepanjang 72 kilometer yang terhubung Bojonegoro-Tuban, pembangunan pipa alir muat minyak mentah di laut, pembangunan menara tambat dan dermaga untuk bersandar kapal tangker pengangkut minyak mentah, dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan proyek fisik Banyu Urip itu meliputi wilayah Bojonegoro dan Tuban.

Sampai saat ini pengerjaan proyek fisik Banyu Urip terus berjalan. Para pekerja tampak sibuk menyelesaikan pembangunan jalan dan jembatan penghubung ke lokasi lapangan Banyu Urip di kawasan Desa Ngraho, Kecamatan Gayam. Proyek jembatan layang (fly over) di bangun di atas rel kereta api jalur utara.

Baca Juga: SMAN 1 Tuban Juarai Kompetisi Student Company Regional EMCL

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO