BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pasca rumahnya digeledah KPK, anak sulung Wali Kota Blitar Henry Pradipta Anwar memberikan keterangan. Saat itu Henry diketahui keluar rumah untuk menjalankan salat Dzuhur di masjid.
"Ada petugas dari KPK, mereka memeriksa laci meja kerja saya. Mungkin berkaitan dengan kasus bapak," ungkap Henry, Sabtu (9/6).
Baca Juga: Buron 3 Tahun, Wanita Pelaku Korupsi Dana Nasabah BPR Kota Blitar Dijebloskan ke Penjara
Henry juga sempat menjelaskan kondisi Samanhudi Anwar. Menurutnya kondisi bapaknya saat ini sehat. "Kondisi bapak sehat, kemarin saya komunikasi dengan kuasa hukumnya," paparnya.
Lebih jauh dengan ditetapkannya sang bapak sebagai tersangka dugaan kasus suap proyek sekolah di kotanya, Henry menjawab tidak tahu persis tentang hal itu. "Saya gak tahu kalau soal itu, saat ini kami hanya berserah kepada Allah berharap yang terbaik," pungkasnya.
Sebelumnya, petugas KPK melakukan penggeledahan di sejumlah tempat. Selain ruang kerja Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar yang sudah disegel, petugas KPK juga menggeledah kantor BPKAD, ruang Bagian Hukum, kantor PT Moderna Teknik Perkasa dan rumah Henry Pradipta Anwar.
Baca Juga: Tuntut Penyelesaian Kasus Korupsi, Kejari Blitar Digeruduk Massa di Hari Antikorupsi
Sebelumnya Samanhudi ditetapkan sebagai tersangka oleh lembaga antirasuah. Wali Kota Blitar dua periode itu diduga menerima gratifikasi dari pihak swasta Susilo Prabowo melalui Bambang Pramono. Gratifikasi sebesar Rp 1,5 miliar itu diduga terkait pembangunan SMPN 3 Kota Blitar di Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Pembangunan SMPN 3 Kota Blitar itu pada tahap pertama menghabiskan anggaran sebesar Rp 11,5 miliar. Sedangkan tahap kedua menghabiskan anggaran Rp 23 miliar. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News