TUBAN, BANGSAONLINE.com - Maraknya dugaan pemalsuan sertifikat demi mengejar poin masuk ke sekolah yang diinginkan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuat Dewan Pendidikan prihatin. Pasalnya, tindakan yang dilakukan oknum orangtua calon siswa tersebut dinilai mencederai dunia pendidikan.
Hal ini disampaikan Ratna Handayani, Bendahara Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (1/7).
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
Untuk itu, ia meminta seluruh komponen pendidikan dan orangtua calon siswa agar turut menjaga dunia pendidikan agar bebas dari upaya-upaya tidak pantas, hanya demi untuk bisa masuk ke sekolah tertentu.
‘’Dewan Pendidikan banyak sekali menerima pengaduan dan laporan dari masyarakat mengenai dugaan adanya pemalsuan sertifikat untuk mengejar poin masuk ke sekolah. Ini sangat tidak pantas dan benar-benar mencoreng dunia pendidikan,’’ tegas Ratna.
Menurutnya, upaya berbuat curang yang dilakukan oleh pihak manapun tidak bisa dibenarkan, baik itu dari orangtua calon siswa, sekolah asal siswa, panitia PPDB, atau pihak terkait dengan dunia pendidikan.
Baca Juga: Promosikan Kampus, UPN Veteran Jatim Jalin Kerja Sama dengan SMKN 2 Tuban
‘’Pendidikan itu membangun karakter. Kalau sejak awal sudah curang, tentu hasilnya tidak bagus. Siswa kalau sejak awak diajari curang, maka akan menjadi pribadi yang tidak berkarakter bagus,’’ jelasnya.
Karena itu, perempuan yang juga dokter ini meminta panitia PPDB seluruh sekolah bertindak tegas jika mendapati kecurangan. Bahkan, Ratna meminta panitia tak segan-segan mencoret nama siswa yang kedapatan curang.
"Hal itu sebagai bentuk pembelajaran dan menerapkan aturan demi baiknya dunia pendidikan," katanya.
Baca Juga: MAN 1 Tuban Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2024 dari Kementerian LHK
"Panitia PPDB harus lebih teliti, dan meneliti lagi piagam atau sejenisnya yang dijadikan penunjang mendaftar. Jika ada yang palsu maka sanksinya siswa harus dicoret. Tidak bisa tidak, kecurangan tidak bisa dibenarkan. Masih ada waktu sebelum pendaftaran ditutup,’’ tegasnya.
Dewan Pendidikan, kata dia, akan terus memantau perkembangan PPDB, sehingga ketika ada hal-hal yang berjalan kurang sesuai bisa segera ditindak.
"Lembaga ini, juga mengawasi sekolah pelaksana PPDB agar berjalan sesuai koridor yang ada. Jangan bermain-main dengan PPDB, kami mengawasi. Masyarakat yang menemukan indikasi kecurangan bisa melapor ke kami. Dewan Pendidikan ingin dunia pendidikan di Tuban baik, maju dan bermartabat. Itu dimulai sejak dari PPDB,’’ tandasnya. (wan/rev)
Baca Juga: Genjot Prestasi, SMKN 1 Tuban Ajak Wali Murid Sinergi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News