PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 172 jamaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Pacitan dinyatakan berisiko tinggi. Hal tersebut merujuk hasil pemeriksaan medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Kasi Haji Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan Agus Hadi Prabowo membenarkan adanya JCH asal Pacitan yang berisiko tinggi dari sisi kesehatan.
"Dari sebanyak 239 JCH, setidaknya sebanyak 172 JCH memang berisiko tinggi dari sisi kesehatan saat menjalani serangkaian rukun haji di Tanah Suci," ujarnya, Kamis (26/7).
Baca Juga: Waktu Pelunasan BPIH Tunggu Keputusan Presiden
Agus mengungkapkan, mayoritas para JCH yang dinyatakan berisiko tinggi dari sisi kesehatan itu berusia rata-rata 60 tahun ke atas. Bahkan juga ada yang berusia 76 tahun. "Mereka kebanyakan mengidap penyakit bawaan, seperti diabetes ataupun hipertensi, sehingga perlu perbekalan obat selama 41 hari melaksanakan rukun haji di Mekah," jelasnya.
Terkait kendala tersebut, penyelenggara haji di Pacitan telah mempersiapkan segala keperluan utamanya perbekalan obat-obatan. Sebab sebagaimana jadwal, mereka akan berangkat menuju Surabaya pada 31 Juli. Dan pada 1 Agustus, akan diterbangkan menuju Mekkah. "Kita sudah koordinasikan dengan Dinkes terutama penyediaan obat-obatan dan tenaga medis pendamping," lanjut mantan komisioner KPU Pacitan ini.
Sementara itu, dari keseluruhan JCH asal Pacitan dinyatakan memenuhi syarat. Namun sebanyak 172 JCH yang berisiko tinggi perlu adanya pendampingan. "Semua memenuhi syarat. Akan tetapi juga ada yang perlu dilakukan pendampingan bagi mereka yang berisiko tinggi," tandasnya. (yun/rd)
Baca Juga: Kantor Kemenag Pacitan Belum Terima Informasi Mengenai Kuota Haji 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News