GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menjelang tutup tahun 2018, serapan anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Gresik belum sesuai target. Hingga akhir November atau awal Desember 2018, serapan anggaran OPD rata-rata masih 75 persen. Padahal idealnya, pada bulan ini serapan sudah mencapai 90-95 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Bagian Pembangunan, Ida Lailatus Sa'diyah kepada BANGSAONLINE.com, Senin (17/12/2018). Menurut Ida, angka serapan anggaran tesebut diketahui setelah tim evaluasi dan pengawasan realisasi APBD (Tepra) melakukan evalusi triwulan III dan IV.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Terkait hal ini, Ketua DPRD Gresik H. Ahmad Nurhamim, mengaku heran. Ia mengatakan telah meminta kepada 4 alat kelangkapan DPRD (AKD) agar melakukan rapat kerja (RK) dengan OPD yang menjadi mitra mereka.
"Langkah ini ditempuh agar jangan sampai hingga akhir tahun ada kegiatan atau program yang telah dianggarkan pada APBD 2018 tak bisa dituntaskan. Program atau kegiatan dan serapan anggaran di masing-masing OPD sebelum tutup tahun 2018 saya minta harus tuntas. Hal ini dilakukan karena program tersebut para OPD yang mengusulkan," ujarnya
"Padahal, saat pembahasan RAPBD para OPD getol dan meyakinkan DPRD akan kegiatan tersebut disetujui. Jangan sampai OPD hanya bisa mengusulkan program atau kegiatan, namun tak bisa menjalankan," pungkas Bacaleg Golkar Dapil I (Kebomas dan Gresik) ini. (hud/dur)
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News