SUMENEP(BangsaOnline) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep Koesman Hadie ,melalui Kapala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Syaiful Arifin , mengatakan pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi untuk menangani bencana banjir dan tanah longsor di kabupaten Sumenep
Langkah yang sudah dilakukan adalah pengawasan pada titik longsor dan rawan banjir melalui tim reaksi cepat, tagana dan relawan ditingkat kecamatan dan desa, Menurut syaiful,sebanyak tiga lokasi yang tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Sumenep terindikasi rawan banjir saat musim penghujan. "Tiga lokasi itu berada di Kecamatan Saronggi, Guluk Guluk, dan Kangayan. Dua lokasi, yakni Saronggi dan Kangayan, berada di kawasan aliran sungai, dan di Guluk Guluk berada di bawah tebing bukit," .tegasnya
Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati
Sementara intensitas hujan yang tinggi di kawasan Guluk Guluk berpotensi tebing bukit longsor dan juga menggenangi kawasan pemukiman penduduk di Desa Payudang Dundang. "Pada tahun ini, BNPB Kabupaten Sumenep telah mengalokasikan kegiatan atau program guna mencegah terjadinya banjir di tiga lokasi tersebut," kata Syaiful. Disamping itu, tegas Syaiful jdi wilalyah kepulauan juga rawan banjir dan berlumpur serta longsor. "Di desa Kayuaro kepulauan Kangean," paparnya."
Untuk mengatasi itu semua, menurut Syaiful, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui BPBD akan menyiapkan dana tidak terduga sebesarRp 5 miliar dari APBD. Menurut dia, dana tersebut masih terbilang sedikit dibandingkan dengan kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh korban bencana. Ia mengaku tidak bisa memberikan bantuan lebih dari alokasi dana yang telah dianggarkan. "Untuk bantuan bencana alam yang saat ini sedang tercover di APBD masih ada keterbatasan, Pemerintah Kabupaten Sumenep berusaha mencari alternatif untuk dapat bantuan dari pusat maupun provinsi," pungkasnya (fay)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News