Tanya Jawab Islam: Perhitungan Primbon Jawa dan Weton

Tanya Jawab Islam: Perhitungan Primbon Jawa dan Weton Prof. Dr. KH. Imam Ghazali Said

Nah, kondisi semacam ini jangan sampai ditunda-tunda, seharusnya dipercepat, karena takut setan mengganggu salah satu dari dua calon mempelai dan berakibat batalnya pernikahan. Bisa jadi mucul rasa ‘ragu’ setelah tunangan lama, itu juga bentuk dari bisikan setan. Maka, untuk menghindari hal tersebut, agama menganjurkan untuk disegerakan.

Implikasi kedua, jika masa ta’aruf itu lama bisa saja disamakan dengan pacaran. Masa ta’aruf adalah masa untuk mengenal untuk memutuskan melamar atau tidak, lalu dilanjutkan ke pernikahan. Maka, untuk menghindari dosa-dosa di masa menunggu -yang sekarang sering disebut pacaran- ini, sebaiknya segera menikah.

Masyarakat sering mengidentikkan dengan mahalnya pernikahan. Ingat ‘pernikahan’ itu murah, hanya butuh dua mempelai, wali, mahar, dan akad ijab qabul. Itu sudah sah. Namun, jika pernikahan itu digabung dengan resepsi dan pestanya, ini yang membuat biaya pernikahan itu mahal.

Oleh sebab itu, sebaiknya Mas menikahi calon istri Mas sesegera mungkin, agar tidak banyak terjadi fitnah.

Adapun percaya dengan hari baik, primbon, tahun depan akan terjadi banyak godaan dan lain-lainnya, itu bertawakkal saja kepada Allah. Allah-lah yang Maha menciptakan kebaikan dan keburukan, bukan karena hari dan primbon.

Adapun saran-saran dari beberapa orang, umpama jika melangsungkan pernikahan jangan di bulan ini dan itu karena banyak hujan, maka boleh dipercaya. Sebab dengan saran itu dilakukan, maka acara pernikahan akan terhindar dari guyuran hujan. Nah, ini boleh atas dasar fenomena alam. Tapi tetap harus bertawakkal kepada Allah. Mulailah tekad dengan bismilah, isnya Allah semua akan berjalan dengan lancar. Wallahu a’lam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO