Ditinggal Jadi TKW, Suami Selingkuh, Istri Hancurkan Rumah dengan Alat Berat

Ditinggal Jadi TKW, Suami Selingkuh, Istri Hancurkan Rumah dengan Alat Berat Satu unit alat berat saat menghancurkan rumah akibat sang suami ketahuan selingkuh.

PONOROGO, BANGSA ONLINE.com - Bongkar rumah seolah menjadi tren untuk mengatasi masalah rumah tangga di Ponorogo. Jika beberapa waktu lalu dihebohkan suami nekat menghancurkan rumah permanen karena sang istri selingkuh dengan pria idaman lain, kini kejadian sebeliknya. Sang istri menghancurkan rumah dengan alat berat karena suaminya selingkuh.

Peristiwa itu terjadi di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo. Sang istri kesal karena suaminya selingkuh saat ditinggal menjadi TKW di Hongkong. Dia menghancurkan rumah yang mereka tempati bersama.

Baca Juga: Oknum Perangkat Desa Purwosari Babadan Hamili Warga Sendiri, Massa Demo Tuntut Dipecat

Rumah yang memiliki luas 72 meter tersebut, Sabtu (14/3) siang dirobohkan paksa menggunakan satu unit alat berat hingga rata dengan tanah. Rumah yang dibangun dengan hasil keringat bekerja menjadi TKW di Hongkong terpaksa dibongkar, karena sang suami, Soeran (42), menjalin hubungan asmara dengan wanita lain yang masih satu desa.

Padahal pasutri Saoini (38) dan Soeran yang menikah sejak 15 tahun yang lalu sudah dikarunia seorang anak perempuan yang berusia 13 tahun. Sebelum terjadi pembongkaran, sebenarnya pihak desa sudah memgupayakan jalan damai dan mediasi hingga 3 kali, termasuk bangunan yang berdiri di atas tanah keluarga Soeran.

Namun karena tidak terjadi kesepakatan, akhirnya Saoni memilih untuk menghancurkan rumah permanen yang ia bangun dari hasil mencari keringat menjadi TKW. Bila ditotal kerugian mencapai 350 juta rupiah. Padahal sampai hari ini, pernikahan mereka masih sah dan belum ada putusan dari pengadilan agama.

Baca Juga: Curiga Istri Selingkuh, Pria di Ponorogo Bacok Diduga PIL

"Intinya istrinya bekerja di keluar negeri, kemudian ada cekcok karena ada pihak ketiga dari yang di rumah. Akhirnya terjadi hal yang semacam ini. Mereka sudah tidak bisa dimediasi," ujar Kades Krebet, Jemiran.

Sementara itu Kapolsek Jambon, Iptu Nanang Budianto membenarkan permasalahan pasutri ini adalah hadirnya orang ketiga.

"Yang jelas sampai saat ini tidak ada masalah antar pihak. Mereka saling menyadari, tidak mempermasalahkan masalah pembongkaran ini. Untuk sementara Polsek Jambon yang datang di lokasi masih akan mendalami kasus ini, termasuk memintai keterangan pasutri yang kini memilih menutup diri," pungkas Kapolsek. (nov/ns)

Baca Juga: Diduga Hamili WIL, Carik Desa Babadan Ponorogo Mengundurkan Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO