​Kiai Asep: Di Sekitar Pemimpin selalu Ada Pembantu Baik dan Buruk

​Kiai Asep: Di Sekitar Pemimpin selalu Ada Pembantu Baik dan Buruk Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.Ag. foto: MMA/ BANGSAONLINE.COM

Kiai Asep kembali mengingatkan tentang surat al-Baqarah ayat 114 yang artinya: "Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang mengha­lang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatut­nya masuk ke dalamnya (masjid Allah) kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan, dan di akhirat mendapat siksa yang berat.”

Hadir dalam itu para kiai dari kawasan Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Antara lain, Prof. Dr. Ridwan Nasir (UINSA Surabaya), KH. Munif (Sekretaris Umum MUI Kota Surabaya), Prof. Dr. Ahwan Mukarram (UINSA Surabaya), Drs. KH. Muhammad Roziqi (Ketua DMI Jawa Timur), Dr. KH. Muhammad Sudjak (Ketua Badan Pengelola Masjid Al-Akbar Surabaya).

Kemudian, Syaikh Barkawi (ulama Universitas Al-Azhar Mesir), Drs. KH. Fatchurrochman (Wakil Ketua PCNU Surabaya), KH. Ahyar (Surabaya), KH. Abdul Manaf (mantan Ketua PCNU Sidoarjo), KH. Ahmad Sururi (Gresik dan Ketua Pergunu Jatim), Dr. KH. Zakaria Muhtadi (Direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Al-Khoziny Sidoarjo), KH Fuad Anwar, KH Alwi dan para kiai lain.

(Para kiai di lingkungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Ahad (7/6/2020) malam. foto: MMA/ bangsaonline.com)

Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, Kiai Asep bersama para kiai sekarang fokus ber untuk Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Yaitu memohon kepada Allah SWT agar covid-19 di tiga daerah itu segera lenyap. Rencananya, Munajat Surabaya Raya ini akan diakhiri nanti malam, Senin (8/6/2020) malam Selasa.

Kenapa fokus untuk Surabaya Raya? “Karena 70 persen corona paling banyak di Surabaya dan Sidoarjo. Tingkat penyebaran corona di Surabaya paling tinggi,” kata Kiai Asep.

Menurut dia, jika di Surabaya dan Sidoarjo bisa ditekan, maka Jawa Timur sudah bisa memasuki tatanan hidup baru. “Kita bisa memasuki new normal life,” kata Kiai Asep yang pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadan lalu membagikan 300 ton beras dan 40.000 sarung serta uang Rp 50 ribu per orang bagi relawan penanganan dan warga terdampak secara sosial ekonomi virus corona.

Karena itu Kiai Asep minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifuddin, dan Bupati Gresik Sambari Halim sabar dan banyak membaca istighfar.

“Mohon maaf. Membaca istighfar bukan berarti banyak dosa. Tapi menurut hadits, barangsiapa yang membaca istighfar, maka kesusahan dan kegundahan yang selama ini menimpa akan berubah jadi bahagia. Kesulitannya akan diberi jalan keluar. Kemudian Allah akan memberi rezeki,” tegas Kiai Asep. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Detik-Detik Warga Desa Lokki Maluku Nekat Rebut Peti Jenazah Covid-19':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO