PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Rencana Pemkab Pasuruan untuk membangun TPA (Tempat Pembungan Akhir) Wonokerto tahap kedua dengan anggaran Rp 17,1 miliar dari dana cukai, semakin tidak jelas saja. Meski perencanaan bangunan gedung sudah final, namun belum ada sinyal pasti tentang kapan megaproyek tersebut dilelang.
Tidak jelasnya rencana pembangunan TPA Wonokerto tersebut, lantaran pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan masih melakukan evalusai dan kajian. Di antaranya, terkait soal kepastian alokasi anggaran yang sudah disiapkan bisa diserap atau tidak.
Baca Juga: Limbah Pabrik Aluminium Diduga Cemari Sawah, Warga Kedungringin Datangi DLH Pasuruan
Pertimbangan lainnya adalah dengan sisa waktu tahun anggaran 2020 yang tinggal 5 bulan lagi, proyek tersebut diragukan bisa rampung tepat waktu. Mengingat, beberapa item pekerjaan anggarannya lumayan besar.
Kepala DLH Kabupaten Pasuruan, Heru Ferianto mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan nota dinas ke bupati terkait soal rencana pembangunan lanjutan pembangunan TPA Wonokerto. "Sudah mendapat, kalau untuk dokumen perencanaan sudah siap semua," ujarnya, Selasa (30/6/2020).
"Kendala saat ini adalah apakah anggaran sudah diserap atau tidak, mengingat ada beberapa program pembangunan yang anggarannya dipangkas untuk Covid-19," sambungnya.
Baca Juga: Polemik Anggaran Siluman, Empat Aktivis Minta Penjelasan Pemkab Pasuruan
Ia menyampaikan kendala lain yang perlu dipikirkan oleh DLH adalah soal sisa waktu. "Apakah masih memungkinkan untuk merampungkan pekerjaan fisik yang anggarannya lumayan besar. Sebab, dalam pengadaan barang dan jasa, ada tahapan yang harus dilakukan, yakni proses di BULP (Badan Umum Layanan Pengadaan) lebih kurang sekitar 1 bulan," katanya.
"Pada intinya, sesuai dengan rencana untuk pembangunan TPA Wonokerto memang akan dilaksanakan tahun ini," jelasnya. (bib/par/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News