​Ziarah ke Makam Syaikh Kuala Aceh, Mengenang Keajaiban Waliyullah

​Ziarah ke Makam Syaikh Kuala Aceh, Mengenang Keajaiban Waliyullah Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., dan rombongan saat ziarah ke makam Syaikh Kuala di Aceh, Kamis (24/12/2020). foto: bangsaonline.com

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. bersama rombongan setelah berada di atas batu di pantai menyaksikan laut yang menghampar luas di kawasan makam Syaikh Kuala di Banda . foto: bangsaonline.com)

Makam Syaikh Kuala terletak sekitar 300 meter dari pantai. Di dekat masjid. Tepatnya, di Desa Deyah Raya Kecamatan Kuala, sekitar 15 kilometer dari Banda . Pemandangan di sekitar makam Syaikh Kuala sangat indah. Selain terletak di bibir pantai, juga banyak bangunan khas . Suasanya mirip pondok pesantren. 

Kawasan makam Syaikh Kuala memang termasuk wilayah pendidikan agama. Saya mendengar suara seorang sedang ceramah atau pengajian lewat pengeras suara. Suasananya sangat religius.

“Saat tsunami air laut di sini, katanya, sampai setinggi 9 meter,” tutur Muslem Hamdan, Ketua PW Pergunu yang mengantar rombongan Kiai Asep.

Tapi ajaib. Makam Syaikh Kuala tetap utuh. Padahal semua bangunan di kawasan pantai ini habis rata dengan tanah. Syiah Kuala memang dikenal sebagai waliyullah.

Saat tsunami menghantam , memang banyak terjadi keajaiban. Beberapa masjid tetap utuh, meski bangunan di sekitarnya hancur lebuh diterjang tsunami. Di antaranya Masjid Raya Baiturrahman dan Masjid Baiturrahim.

Dalam catatan Wikipedia, Syiah Kuala atau Syaikh Kuala lahir di Singkil pada tahun 1615. Kemudian wafat pada tahun 1693 di Banda . Ia dikenal sebagai ulama besar dan berpengaruh dalam menyebarkan agama Islam di , terutama di Sumatera.

Putra Ali Fansuri ini melahirkan kitab Miratuth Thullab: Fi tashiili ma’rifati ahkaamisy syar’iat lil maliki wahhab.

Kiai Asep dan rombongan membaca tahlil dan berdoa khusuk di makam ulama legendaris ini. Keluar dari makam Syaikh Kuala, Kiai Asep dan rombongan menyaksikan pantai dan laut yang terbentang luas. Tafakkur sambil mengenang musibah tsunami yang menelan korban ratusan ribu manusia di .

(Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., saat naik ke atas batu ditarik M Mas'ud Adnan (dari atas batu) dan Muslem Handani di pantai kawasan makam Syaikh Kuala di . foto: bangsaonline.com)

Kiai Asep dan rombongan bahkan sempat naik ke atas batu-batu besar yang menjadi pembatas laut dan daratan di sekitar makam sang waliyullah. Menyaksikan hamparan laut yang sangat luas dan indah.

Saya melihat banyak sekali warga (mungkin wisatawan) yang menikmati indahnya partai. Sebagian mengendarai mobil, sebagian lagi sepeda motor. Sebagian juga tampak asyik berselfi dengan latar belakang indahnya partai dan laut yang menghampar luas. (m mas’ud adnan/bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Belasan Tiang Listrik di Jalan Bener Meriah, Aceh Tumbang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO