Tinjau Vaksinasi Massal Siswa SMA, Wali Kota Kediri: Persiapan KBM Tatap Muka

Tinjau Vaksinasi Massal Siswa SMA, Wali Kota Kediri: Persiapan KBM Tatap Muka Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Kepala Dinkes Kota Kediri dr. Fauzan Adima saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMA Negeri 1 Kota Kediri. foto: ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau vaksinasi untuk 1.000 siswa di SMAN 1 Kediri, Rabu (4/8). Kegiatan vaksinasi ini adalah program dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur di mana satu kota/kabupaten mendapat jatah 1.000 dosis vaksin untuk siswa SMA.

Untuk menghindari kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dibuat beberapa sesi dengan waktu yang berbeda dan tidak dipusatkan pada satu pos pelayanan saja.

Wali Kota Abu Bakar menyambut baik kegiatan 1.000 vaksinasi untuk siswa SMA dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Kediri sebelumnya juga telah memulai kegiatan vaksinasi untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas.

Kegiatan vaksinasi juga sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan level dalam satu bulan. Abu Bakar berharap lebih banyak lagi vaksin-vaksin yang datang sehingga percepatan vaksinasi bisa terus dilakukan.

"Tentu ini butuh bantuan dari cabang dinas provinsi, tidak hanya seremonial satu sekolah saja, tapi semua sekolah harus divaksin karena kita memiliki SDM-nya. Artinya kita memiliki vaksinator yang cukup. Semakin cepat vaksin ini disuntikkan maka juga akan semakin baik lagi ketahanan komunal kita," ujar Abu Bakar, Rabu (4/8).

Namun, ia mengingatkan bahwa orang yang telah divaksin bukan berarti tidak bisa terkena Covid-19. Sebab, vaksinasi hanya dapat melindungi tubuh dari efek yang lebih parah dan menurunkan risiko kematian.

"Jadi saya harap kita tetap melakukan protokol kesehatan. Saya juga berpesan sama adik-adik untuk sementara jangan nongkrong dulu karena kondisinya lagi bahaya. Karena virus delta ini cepat banget nyebarnya," pesannya.

Mengenai sasaran vaksinasi yang diprioritaskan untuk siswa SMA, Abu Bakar mengatakan hal ini penting dilakukan. Menurutnya, remaja yang terpapar Covid-19 selama ini biasanya termasuk orang tanpa gejala (OTG), sehingga rentan menularkan virus ke orang lain.

Selain itu, tujuan vaksinasi menyasar siswa, untuk persiapan apabila sewaktu-waktu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan kebijakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau luring.

"Mungkin ini dipersiapkan untuk luring. Jadi nanti kalau vaksin dosis kedua sudah masuk, maka apabila ada kebijakan untuk tatap muka, maka sudah bisa dimulai karena gurunya pun sudah kami vaksin di awal tahun kemarin. Mudah-mudahan ikhtiar ini bisa menghasilkan hasil terbaik untuk dunia pendidikan khususnya tatap muka," ujarnya.

Sementara itu, Khoirul Efendi, Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispendik) Jatim wilayah Kediri mengatakan pelaksanaan vaksinasi kali ini diperuntukkan bagi siswa SMA di mana datanya disiapkan pihak sekolah.

"Siswanya ada 1.000 lebih dan sebagian sudah divaksin. Datanya kita menghubungi sekolah, kemudian sekolah menyiapkan datanya. Jadi anak-anak kelas X sampai XII yang belum vaksinasi, ikut vaksinasi hari ini," terangnya.

Sementara Risky Slamet Hartanto, siswa kelas XII SMAN 6 Kediri mengaku tahu infomasi adanya vaksinasi dari sekolahnya. Ia ingin divaksin karena ingin meningkatkan imunitas dan bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19.

"Harapannya setelah divaksin nantinya bisa segera tatap muka meskipun tidak full, atau mungkin bisa disesi, karena keluhan dari siswa saat pandemi ini kalau belajar di rumah atau daring kurang efektif," ujar Risky. (uji/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO