Sempit, Kantor Sekretariat Dewan dan Gedung DPRD Gresik Dianggap Tak Representatif

Sempit, Kantor Sekretariat Dewan dan Gedung DPRD Gresik Dianggap Tak Representatif Gedung DPRD Gresik yang terletak di Jalan KH. Wachid Hasyim. Foto: SYUHUD/ BANGSAONLINE.com

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kantor Sekretariat Dewan (Setwan) dan Gedung , di Jalan KH. Wachid Hasyim, Kecamatan Gresik dianggap sudah tak representatif. Pasalnya, kondisi luas gedung dan areal parkir kantor tak sebanding dengan jumlah karyawan beserta kendaraannya.

Hal ini dikeluhkan sejumlah pegawai setwan. Mereka sambat, setiap harinya harus bekerja dengan kondisi tak nyaman lantaran menempati ruang yang sempit.

"Memang, kantor DPRD dan setwan sudah lama tak layak ditempati untuk kerja mas. Meski sudah berkali-kali direnovasi," ungkap salah satu pegawai setwan yang enggan disebutkan namanya kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (6/10).

Menurutnya, para pegawai sudah lama bekerja berdesak-desakan lantaran sempitnya ruang kerja. Akibatnya, banyak pegawai yang terpaksa menjalankan tugas di ruang rapat komisi.

"Nggak tau mas sampai kapan seperti ini. Meski sering direnovasi tapi kan ukuran ruang tak pernah berubah, sehingga tetap sempit," paparnya.

Kondisi serupa juga terjadi pada setiap ruang fraksi anggota . Penataan rak, almari, dan kursi, di ruangan tersebut terkesan dipaksakan. Saking sempitnya, pintu fraksi saat dibuka membentur kursi. Selain itu, areal parkir juga terbatas, membuat anggota DPRD harus memarkir kendarannya di badan jalan.

Bahkan ketika ada rapat paripurna, kendaraan anggota DPRD, pejabat OPD, dan tamu undangan lain yang parkir bisa memakan saparuh badan jalan, sehingga mengganggu para pengguna jalan.

Wakil Ketua , Mujid Riduan, tak menampik kalau gedung sudah tak representatif untuk menunjang tugas dewan dan setwan. Namun, pihaknya belum berencana untuk mengusulkan pembangunan gedung baru.

"Saat ini, tak ada anggaran untuk membangun gedung DPRD baru," kata Mujid saat berbincang dengan BANGSAONLINE.com.

Ia pun tak membantah terkait areal parkir di gedung dewan yang terbatas, sehingga kendaraan anggota dewan ataupun tamu kerap diparkir di badan Jalan KH. Wachid Hasyim.

pernah berencana memperluas lahan parkir, dengan membeli lahan di barat gedung DPRD. Tapi, hal tersebut batal lantaran harganya terlalu mahal.

"Ya rencana membebaskan lahan parkir kulone (baratnya gedung DPRD). Tapi appraisal tahun 2020 yang tak nutut hargane (harganya terlalu tinggi)," ungkap Ketua DPC PDIP Gresik itu.

"Ya karena harga terlalu mahal, jadi tahun 2020 anggaran tidak terpakai. Dan tahun 2021 tak dianggarkan juga. Begitu juga di KUA PPAS 2022, juga tak dianggarkan lagi," ucap Mujid menambahkan.

Saat kepemimpinan Bambang Suhartono (2004-2009), pernah merencanakan pembangunan gedung baru. Lokasinya, berada di lahan yang sekarang dibangun gedung Mapolres Gresik, Jalan Doktor Wahidin Sudiro Husodo.

Bahkan ketika itu, sudah ada maket gedung baru yang desainnya mirip dengan gedung DPRD Jatim, 4 lantai. Gedung tersebut rencananya akan menempati lahan luas dengan areal parkir luas. Namun, pembangunan gedung baru itu tak terwujud hingga kini. (hud/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO