Pemkot Kediri Gelar Bimtek untuk Kuatkan Kapasitas Tenaga Pendamping Lapangan Prodamas Plus

Pemkot Kediri Gelar Bimtek untuk Kuatkan Kapasitas Tenaga Pendamping Lapangan Prodamas Plus Para narasumber dalam acara Bimtek penguatan kapasitas para tenaga pendamping lapangan Prodamas Plus. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang, menggelar bimbingan teknis () bagi 63 tenaga pendamping yang bertugas mengawal pelaksanaan . Ini dilakukan untuk menguatkan kapasitas tenaga pendamping lapangan.

Kepala Bagian Pemerintahan , Paulus Luhur Budi Prasetya, mengatakan bahwa penguatan tenaga pendamping tersebut supaya ketika mendampingi di lapangan dapat menjelaskan apa yang menjadi kebutuhan dari masyarakat dampingannya.

“Bagian pendampingan Prodamas yang bekerjasama dengan LP2M Universitas Negeri Malang adalah sebagian rangkaian upaya Pemkot memberikan bekal dan penguatan bagi para tenaga pendamping. Sehingga tenaga pendamping dapat menyelesaikan permasalahannya dan memajukan program ,” ujarnya, Senin (22/11).

Selain pemberian materi terkait pengembangan wawasan saat pendampingan di lapangan, lanjut Paulus, kegiatan ini juga bakal mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh tenaga pendamping selama lapangan. Ia berharap, peserta mendapatkan wawasan dan pengalaman supaya dapat memaksimalkan diri dalam mendampingi pelaksanaan di Kota Kediri.

"Jadi semoga para pendamping ini bisa mendapatkan pengetahuan baru agar dapat memaksimalkan diri mereka dalam melaksanakan pendampingan dalam pelaksanaan ini," tuturnya.

Tim Leader Pendamping Lapangan 2021 sekaligus penyelenggara kegiatan ini, Petir Pudjantoro, menyampaikan jika pemberian materi dalam kali ini lebih difokuskan program non-infrastruktur.

“Mereka akan memperoleh materi terkait pengembangan wawasan baru ketika pendampingan di lapangan. Selain itu juga menyamakan presepsi dan mencari strategi dalam memfasilitasi pelaksanaan terkait fokus baru yang lebih mengedepankan program non-infrastruktur seperti pemberdayaan ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan,” urai Petir.

Menurut dia, beberapa permasalahan di lapangan yang dihadapi oleh tenaga pendamping tidak cukup jika hanya mengandalkan kemampuan yang dimiliki oleh mereka, melainkan juga peraturan standar dan regulasi yang mendukung untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan program.

“Diperlukan juga adanya suatu program pendampingan berkelanjutan berupa upaya melakukan operasional dalam mendayagunaan infrastruktur yang telah dibangun dalam bagi penerima manfaat sejak tahun 2015,” kata Petir.

Ia memaparkan bahwa tahun 2021 ditargetkan pada pembangunan di 6 bidang, yakni, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial budaya dan kepemudaan yang ada di Kota Kediri dan diharapkan seluruhnya dapat tercapai.

Agenda tersebut dimulai sejak hari ini hingga 24 November mendatang. Kegiatan ini diikuti oleh 63 tenaga pendamping yang terdiri dari 30 tenaga pendamping infrastruktur, 30 tenaga pendamping sosial budaya, dan 3 koordinator pendamping Kecamatan. (uji/mar)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO