​Cak Imin Akui Lily Wahid Tak Punya Rasa Takut, Tapi Dipecat dari DPR

​Cak Imin Akui Lily Wahid Tak Punya Rasa Takut, Tapi Dipecat dari DPR Nyai Hj Lily Wahid. Foto: antara/tempo.co

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengakui bahwa Nyai Hj Lily Chadijah Wahid yang meninggal pada Senin (9/5/2022) adalah sosok perempuan pemberani dan tak punya rasa takut.

"Saya yakin husnul kotimah. Dia orang baik. Beliau punya prinsip, punya sikap, tidak punya rasa takut. Kalo saya masih punya rasa takut. (Beliau) tidak punya rasa takut secuil pun dalam hidupnya, itu yang harus dipelajari," kata Cak Imin saat takziyah ke rumah duka almarhumah Lily Chadijah Wahid binti KH Abdul Wahid Hasyim di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor, Senin (9/5/2022) malam.

"Figur bu Lily ini kelanjutan dari figur figur para sesepuh kami yang mungkin intinya cuma satu, pegang prinsip. Soal strategi macem macem. Berbeda itu biasa. Yang penting semua strategi dalam satu prinsip. Jadi jangan heran. Itu biasa aja. Prinsipnya untuk umat, untuk NU, untuk NKRI," kata Cak Imin dikutip suara.com.

(A Muhaimin Iskandar. Foto: cnnindonensia)

Cak Imin juga mengakui dirinya sering berbeda sikap politik dengan Nyai Lily Wahid. "Sosok perempuan yang Tangguh, tidak pernah lelah. Punya prinsip, kadang sama saya satu barisan, kadang beda barisan. Kadang-kadang seiring sejalan, kadang keras dengan saya. Itu biasa di keluarga saya," kata Cak Imin.

Cak Imin memang sering berbeda sikap politik dengan Nyai Lily Wahid. Bahkan bukan hanya beda sikap politik. Tapi Cak Imin juga memecat Nyai Lily Wahid dari anggota DPR RI.

Nyai Lily Wahid yang adik kandung itu pernah menjadi anggota DPR RI dari PKB pada periode 2009-2014. Ia satu angkaan dengan Fahri Hamzah, anggota DPR RI dari Partai PKS (kini ketua Partai Gelora).

Menurut Fahri Hamzah, Nyai Lily Wahid adalah anggota DPR RI yang aktif dan kritis. Salah satu sikap kritisnya dalam menyikapi skandal Bank Century yang menghebohkan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode kedua.

“Sebagai sesama angota dewan pada periode itu saya menyaksikan keaktifan ibu Lily yang luar biasa dalam menggunakan hak konsitusionalnya, menjalankan tugas pengawasan. Kami sama-sama mendukung hak angket kasus Bank Century, angket perpajakan dan menolak kenaikan BBM,” cuit Fahri Hamzah dalam akun Twitter-nya, @fahrihamzah.

(Fahri Hamzah. Foto: dok. gelora)

Menurut Fahri, karena sikap kritisnya terhadap berbagai kebijakan Presiden SBY, Nyai Lily Wahid kemudian dikondisikan. Ia dipecat dari parlemen lewat Cak Imin sebagai ketua umum PKB.

“Akhirnya, ibu Lily adalah korban dari elit politik yang tidak memahami kebebasan anggota @DPR_RI dalam tugas pengawasan. Dan beliau diberhentikan sebagai anggota dewan karena dianggap melawan pimpinan partai. Ekskutif selalu tidak suka dengan hak angket,” tulis Fahri Hamzah dikutip Hops.ID.

Farhri juga menegaskan bahwa rejim pemerintah tak tinggal diam jika ada anggota DPR yang kritis. “Biasanya pemerintah menekan pejabat partai untuk melakukan pemecatan atau minimal pergantian kepada seorang anggota dewan yang kritis dan sangat aktif melakukan investigasi penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam sistem kita pimpinan parpol sangat rawan ditekan,” tulis Fahri Hamzah sembari mengatakan bahwa bagi Nyai Lily Wahid tiada hari tanpa kritik terhadap pemerintah, baik disukai atau tak disukai.

Menurut dia, Nyai Lily Wahid tak pernah peduli demi kebenaran. (tim) 

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO