Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024

Tingkatkan Literasi Keuangan Masyarakat, OJK Kediri akan Gelar Financial Festival 2024 Kepala OJK Kediri, Ismiranti Saputri. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Masih rendahnya tingkat literasi masyarakat terhadap keuangan menjadi perhatian . Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, bakal menggelar beragam kegiatan.

Kegiatan ini menyasar sejumlah lapisan, mulai dari anak sekolah hingga pelaku UMKM yang ada di Kota Kediri.

"Literasi keuangan di masyarakat masih sangat kurang. Beda dengan inklusi keuangan yang sudah cukup tinggi. Jadi, kita akan ajak masyarakat mengenal lagi literasi keuangan ini," ujar Kepala , Ismiranti Saputri, saat menggelar kegiatan bersama awak media, Rabu - Kamis (4-5/9/2024) di Jakarta.

Kegiatan yang akan digelar berupa bulan inklusi keuangan (BIK) yang akan mengulik seputar produk keuangan, hak, dan kewajiban konsumen.

"Tentunya, dengan kegiatan ini maka pengetahuan masyarakat akan semakin meningkat," katanya.

Ismi berharap melalui kegiatan itu, masyarakat akan semakin cerdas dan tahu akan hak dan kewajibannya sebagai konsumen serta pengguna jasa keuangan.

"Bisa paham apa itu produk keuangan, bagaimana investasi yang aman dan tidak merugikan," tandasnya.

Ia menjelaskan bahwa produk jasa keuangan tidak hanya berupa tabungan ataupun kredit.

"Namun lebih luas lagi, bagaimana bisa menghasilkan cuan dari uang yang kita investasi dengan legal. Usaha menjadi lebih berkembang," bebernya.

Untuk diketahui, kegiatan bulan inklusi keuangan ini akan diadakan selama dua hari, 20-21 September 2024, dipusatkan di Balai Kota Kediri.

Melalui 2024, masyarakat diharapkan bisa mengetahui tentang akses keuangan digital dari lembaga yang legal.

"Saya berharap ekosistem finansial di Kota Kediri bisa memberikan edukasi kepada masyarakat. Agar ketika masyarakat ingin menginvestasikan uangnya itu berada di tempat yang tepat. Sudah banyak cerita masyarakat yang rugi akibat investasi bodong," imbuh Ismi.

Tidak hanya itu, lanjut dia, para UMKM yang ada di 2024 bisa menggali ilmu dari berbagai lembaga jasa keuangan, serta bisa dekat dengan lembaga yang legal, khususnya mengenai permodalan. Sehingga, bisnis yang dijalankan semakin besar. (uji/rev)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO