Bupati Pamekasan Resmikan Gedung Perpusda M. Tabrani, Simbol Kebangkitan Literasi Madura

Bupati Pamekasan Resmikan Gedung Perpusda M. Tabrani, Simbol Kebangkitan Literasi Madura Bupati Pamekasan Kholilurrahman saat sesi pemotongan pita sebagai tanda peresmian gedung perpusda M. Tabrani

“Saya berharap pasti ya, karena bagaimanapun konstruksi ini lantai tiga.Tetapi di buktikan dulu lantai satu dan dua itu hidup, sehingga nanti kita bisa melanjutkan ke lantai tiga,” ucapnya.

Dispusip Siapkan Sejumlah Program

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Pamekasan, Achmad Sjaifudin memaparkan, pihaknya telah menyiapkan berbagai program bulanan untuk menarik minat baca masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan pemuda.

"Kami sudah siapkan event setiap bulan agar masyarakat tertarik berkunjung dan membaca di perpustakaan, event itu seperti lomba menulis, mewarnai, menggambar dan lainnya, tentu event yang dibuat mengarah pada masyarakat agar gemar membaca,” ujarnya.

Achmad menjelaskan perpustakaan ini sudah menyediakan fasilitas digital seperti layanan e-book dan teknologi untuk mempermudah akses informasi bagi pengunjung.

"Kami juga sedang mempersiapkan layanan e-book agar semakin banyak masyarakat bisa membaca dengan mudah, bahkan dari rumah,” ungkapnya.

Achmad menuturkan, pembangunan Gedung Perpustakaan ini berlansung selama dua tahap. Total anggaran tersebut hanya untuk pembangunan lantai satu dan dua. Sedangkan pembangunan di lantai tiga belum digarap.

"Anggaran tahap satu 7,9 miliar, cuma putus kontrak karena pembangunannya selesai 60 persen, bayar dibawah itu. Kalau tahap dua ini 4,5 miliar tetapi alami menurun 20 persen, menjadi 3,5 miliar,” tutur Sjaifuddin.

Diketahui, pada tahun 2023 lalu, dana dari pembangunan gedung perpustakaan berasal dari dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp10 miliar, namun setelah ditender munculah angka Rp7,9 miliar.

Kemudian progres pembangunan yang dilakukan mencapai 60,13 persen, pasca keputusan kontrak, sehingga Pemkab hanya membayar Rp4,8 miliar.

Sementara tahap 2 bernilai Rp4,5 miliar tetapi alami penurunan 20 persen sehingga menjadi Rp3,5 miliar. Total dana yang dihabiskan dua lantai tersebut mencapai Rp8,3 M. (bel/dim/van)