PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Indah Sukma Kartika Sari (16) adalah santri kelas X IPA penyandang difabel di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Pamekasan, Madura. Ia menjadi contoh teladan bagi seluruh siswa yang masih bermalas-malasan dalam menuntut ilmu.
Meski lahir tanpa kedua tangan, ia tidak mau meminta belas-kasihan kepada teman-teman. Ia malah bersaing untuk tidak kalah dalam mata pelajaran di sekolahnya.
Baca Juga: Tegas Ingatkan soal Netralitas ASN, Pj Bupati Pamekasan: Bawaslu Bisa Melacak secara Digital
Anak ke-2 pasangan suami istri Rusman Hidayat dan Eri Fatsyartini warga Desa Konang, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan yang akrab dipanggil Indah tersebut dengan keterbatasan fisik tidak menyurutkan niatnya untuk belajar. Walaupun tidak memiliki kedua lengan, Indah sangat lihai menulis bahkan mengoperasikan laptop menggunakan jari-jari kakinya.
Bagi Indah, keluarga adalah motivatornya untuk tetap terus belajar dan mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Mama yang sering memotivasi saya untuk terus mengenyam pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Tanpa harus minder karena keterbatasan fisik bukanlah kelemahan," ujar Indah saat ditemui di MAN 2 Pamekasan, Rabu (2/5).
Baca Juga: Menantu Tega Tusuk Mertua di Pamekasan
Bahkan ia sepertinya memberikan inspirasi terhadap para murid yang lain di Hari Pendidikan Nasional ini.
"Untuk apa minder dalam mencari ilmu, kerena tidak ada mahluk yang sempurna di dunia ini," tutur Indah yang ingin nantinya melanjutkan belajar ke kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Baca Juga: Calon Wakil Bupati Pamekasan dari Pasangan Kharisma Hadir dalam Video Dugaan Money Politic
(Indah saat mengikuti kegiatan belajar di kelasnya. Ia menulis dan mengoperasikan komputer dengan hanya menggunakan jari-jari kakinya)
Kepala MAN 2 Pamekasan Achmad Wahyudi mengatakan, untuk memotivasi anak difabel ini sekolah memberi skala prioritas khusus dengan memberikan beasiswa agar tetap semangat dalam belajarnya.
"Indah masuk MAN 2 Pamekasan ini melalui jalur prestasi. Karena nilainya bagus ya diterima," tuturnya.
Baca Juga: Didampingi Pj Bupati, UK Petra Serahkan Proyek Hibah Teknologi Biogas di Taneyan Lanjhang Pamekasan
Wahyudi menilai Indah merupakan murid yang luar biasa. "Selain cerdas, dia juga lincah dan tidak ada kata minder dalam bergaul dengan para murid yang lain walaupun punya keterbatasan fisik," imbuhnya.
Pihaknya berusaha untuk memfasilitasi setiap kebutuhan Indah yang berhubungan dengan sekolah. Karena ia merupakan penyandang difabel pertama yang berstatus siswi di MAN 2 Pamekasan. (err/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News