PACITAN, BANGSAONLINE.com - Dugaan serangan antraks yang melanda Kabupaten Pacitan ternyata bukan terjadi baru-baru ini. Sejak April hingga akhir Agustus lalu, sedikitnya ada 8 warga yang tersebar di Kecamatan Tulakan dan Sudimoro dinyatakan suspect antraks.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, dr. Eko Budiono, membenarkan adanya 8 warganya yang diduga terjangkit penyakit antraks. Rinciannya, di Kecamatan Tulakan ada 4 dan di Kecamatan Sudimoro juga ada 4 warga. "Saat ini kami masih melakukan diagnosa laboratorium dengan mengambil darah pasien. Hasilnya masih menunggu, sebab masih kita kirim ke laboratorium yang ada di Bogor," ujarnya, Minggu (9/9).
Baca Juga: Bisakah Penyakit Antraks Menular? Simak Faktanya
Eko mengungkapkan, 8 warga tersebut masing-masing tercatat atas nama Tumiyem (61) warga RT 08/RW 01 Dusun Pageran Desa Babakan, Kecamatan Tulakan; Pardi (60) warga Dusun Singkai Gasang Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan; Sariyah (54) warga RT 01/RW 02 Dusun Krajan, Desa Ngumbul, Kecamatan Tulakan; Suradi (72) warga RT 01/RW 04 Dusun Gasang, Desa Bubakan, Kecamatan Tulakan; Slamet dan Imam Malik warga Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro; serta Daryono dan Saniyah (52) warga Dusun Nrumpon Desa Karangrejo, Kecamatan Sudimoro.
"Itu temuan Dinkes sejak April hingga Agustus lalu," bebernya.
"Namun untuk atas nama Daryono setelah dilakukan pemeriksaan ternyata bukan antraks, melainkan penyakit kutil. Karena salah pengobatan, akhirnya luka kulit meluas mirip serangan antraks," tutur mantan Asisten Sekkab ini pada pewarta
Baca Juga: Antisipasi Wabah Antraks, Pemkab Blitar Terbitkan Surat Edaran
Sementara itu, Agus Sumarno, Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Pertanian setempat menyatakan, pihaknya masih melakukan pengamatan pasca adanya laporan serangan antraks. Ia mengaku sudah melakukan penyuntikan antibiotik dan vitamin terhadap hewan ternak di beberapa desa yang ada di Kecamatan Tulakan dan Sudimoro.
Namun, ikhwal hasil laboratorium atas sampel tanah yang dikirim ke laboratorium di Tuban, dia belum bisa memberikan keterangan. "Insyaallah Senin besok kita tanyakan ke BP Vet Jogjakarta hasil laboratorium atas sampel tanah itu," timpalnya secara terpisah. (yun/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News