SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Terjadi bentrok kemarin malam di Desa Tambak Sawah, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Sabtu (20/10) malam. Bentrokan itu melibatkan pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kost di rumah H. Tamyis Jalan Blambangan l No 20 Desa Tambak Sawah Kec. Waru dengan warga setempat.
Akibat bentrokan itu, empat pemuda asal NTT mengalami luka bacok. Keempat korban itu terdiri dari Lebu Galuh (20), Vincent Kono (32), Marcel, dan Nelis, semua asal Sumbawa NTT.
BACA JUGA:
- Tunawisma Ditemukan Meninggal Dunia di Taman Pembatas Jalan Dekat JPO Terminal Bungurasih
- Tingkatkan Pelayanan, Imigrasi Surabaya Layani Percepatan E-Paspor Sehari Jadi Setiap Sabtu
- Gelar Halal Bihalal, PMII Sidoarjo Berharap Ada Kader yang Ikut Running di Pilkada
- Si Jago Merah Lalap Toko Cat dan Tiner di Sidoarjo
Keempat pemuda itu menjadi korban penganiayaan dari pemuda dan warga Tambak Sawah. Bentrokan itu terjadi karena warga Desa Tambak Sawah tidak terima dengan ulah Marcel yang dinilai telah melakukan pengerusakan di rumah H. Tamyis, hingga kaca depannya pecah.
Selang beberapa waktu, terjadilah bentrokan itu dipicu karena adanya perselisihan antara pemuda NTT dengan tuan rumah kost (H. Tamyis). Berdasarkan informasi yang dihimput, pemuda NTT yang indekost di rumah Tamyis tidak terima saat ditanya soal uang bulanan kos oleh H. Tamyis.
Kapolsek Waru Kompol H. M Fathoni membenarkan bahwa bentrokan itu akibat perselisihan empat hari sebelumnya antara Marcel yang kost di H. Tamyis. Pemilik kost diduga mengingatkan soal uang bulanan, tapi Marcel tidak terima hingga terjadi cekcok.
"Bahkan saat keduanya (Marcel dan H. Tamyis red,) berselisih, Marcel sempat mengeluarkan kata-kata tidak pantas. Terus dilerai oleh salah satu penghuni kost lain dan tidak terjadi apa-apa," cetusnya
Namun, Fathoni melanjutkan, perselisihan kemudian berlanjut. Sejumlah teman Marcel dari berbagai tempat yang tidak indekost di Tambak Sawah, berdatangan ke kost Marcel.
"Ada sekitar 15 pemuda NTT dan berdatangan terus hingga kurang lebih 35 pemuda NTT ke Tambak Sawah. Ada yang dari Gununganyar, Rungkut, Kenjeran, dan tempat lainnya berkumpul di dekat lokasi. Perselisihan terjadi dan mereka diduga melakukan pengerusakan pelemparan batu hingga kaca ke rumah H. Tamyis pecah," ungkap Fathoni.
Dari situlah, sambung Fathoni, bentrokan terjadi. Sepertinya pemuda dan warga setempat tidak terima karena H. Tamyis di Tambak Sawah seorang tokoh agama. Akhirnya warga Tambak Sawah banyak berdatangan dan marah kepada para pemuda-pemuda NTT tersebut.
Klik Berita Selanjutnya