GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menggelar rapat kerja (Raker) gabungan KomisI III dan IV untuk membahas kelanjutan Fakultas Vokasi Unair di Gresik, Kamis (7/2). Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Ahmad Nurhamim ini turut menghadirkan Dekan Vokasi dan civitas Unair Gresik.
Rapat juga dihadiri Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gunawan Setijadi, Kepala Bappelitda Herman TH. Sianturi, dan sejumlah perwakilan Kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp 180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Rapat merekomendasikan agar Fakultas Vokasi Unair di Jalan Dr. Wahidin SH Kecamatan Kebomas tetap dipertahankan. DPRD juga memenuhi tuntutan pihak Unair, yakni dengan meminta Pemkab agar membuka pintu gerbang masuk fakultas yang saat ini ditutup karena terhalang pembangunan trotoar.
"Pimpinan DPRD akan berkirim surat kepada Bupati Sambari Halim Radianto terkait hasil rekomendasi rapat kerja," kata Ketua DPRD.
Menurut Nurhamim, Fakultas Vokasi Unair merupakan aset Kabupaten Gresik yang harus dipertahankan. Sebab, kampus tersebut adalah tempat belajar generasi penerus yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Saya kira Pak Bupati juga punya kepentingan sama untuk keberadaan dan kelangsungan Fakultas Vokasi Unair. Untuk itu, saya minta pihak civitas Fakuktas Vokasi Unair bertemu Pak Bupati," sambungnya.
Apalagi, lanjut Ketua DPRD, Bupati telah menghibahkan dan menyerahkan aset seniai Rp 4,5 miliar tersebut.
Sementara Dekan Fakultas Vokasi Unair Prof. Dr. Widi Hidayat dalam kesempatan itu membenarkan, bahwa pihaknya sudah menyiapkan opsi seandainya pintu gerbang tetap tak diizinkan untuk dibuka. Yakni, Fakultas Vokasi akan melakukan merger dengan Lamongan.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
"Itu opsi terakhir. Dan, saya berharap itu tidak terjadi," katanya.
Selain sebagai akses masuk, Prof Widi juga menyampaikan pentingnya pintu gerbang tersebut. Yakni, lantaran Fakultas Vokasi Unair Gresik saat ini tengah menghadapi asesor untuk menuju akreditasi A. "Nah, di antara salah satu syarat kampus bisa masuk akreditasi, maka infrastruktur kampus harus memehuni syarat. Salah satunya, punya akses pintu masuk sendiri. Kalau nanti Fakultas kami ini tak ada akses masuk, sudah dipastikan kami tak lolos akreditasi," jelasnya.
Wakil Dekan Fakultas Vokasi, Imam Susilo menambahkan, selain opsi merger ke Lamongan, pihaknya juga menyiapkan opsi kedua. Yaitu menarik mahasiswa untuk digabung dengan Fakultas Keperawatan Unair (S1) di Surabaya. "Namun kalau klir, tetap di Gresik. Tapi, saya berharap bisa klir," katanya.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Selain membuat kampus tak memiliki akses masuk, Imam Susilo mengungkapkan pembangunan trotoar itu membuat fakultas selalu kebanjiran saat hujan, karena air tak bisa terbuang ke box culvert.
Di sisi lain, Kepala DPUTR Gunawan Setijadi menjelaskan, pembangunan trotoar dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Di antaranya, karena Bupati Sambari ingin keindahan di wilayah tersebut. Solusi terkait hal ini, ia mengaku telah merencanakan pembangunan drainase untuk pembuangan air. "Nanti akan dibuat agar tak banjir," terangnya.
Rekomendasi dari dewan yang meminta Fakultas Vokasi Unair tetap dipertahankan di Gresik, direspon gembira para mahasiswa. "Kami sangat senang menyambut keputusan DPRD itu. Dan, sampai saat ini kami tetap kuliah," kata salah satu mahasiswa. (hud/ian)
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News