SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gencarnya serangan kampanye hitam yang dialamatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai sebagai langkah panik yang dilakukan oleh pihak tertentu. Pasalnya, mereka menyadari semakin hari persentase ketertinggalan capres yang didukung semakin jauh. Hal itu bisa dilihat dari berbagai survei yang dirilis oleh sejumlah lembaga yang kredibel.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin. Menurut Machfud, serangan kepada KPU sangat sistematis. Mulai dari isu 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di pelabuhan Tanjung Priok, hingga video viral tentang surat suara yang sudah dicoblos di KPU Sumatera Utara.
Baca Juga: Kiai Asep Tolak Bantuan Presiden Jokowi Bangun Asrama Santri, Kenapa?
"KPU diserang lewat opini di medsos. Bahkan sampai didemo kantornya. Ini kelakuan orang yang panik karena takut kalah," tutur Machfud Arifin, Jumat (8/3).
Mantan Kapolda Jatim ini mengungkapkan, serangan opini negatif yang dilakukan secara sistematis kepada KPU itu tentu mempunyai tujuan. Salah satunya untuk mendeligitimasi penyelenggara pemilu dan hasil pemilu.
Purnawirawan Polri bintang dua ini mengajak seluruh masyarakat agar tidak mudah menerima informasi negatif yang beredar di media sosial. Dirinya mengimbau masyarakat melakukan cek dan ricek. Sebab, berulangkali informasi negatif tentang KPU terbukti hoax.
Baca Juga: Pergunu Usul Dibentuk Komisi Perlindungan Guru, Presiden Jokowi Mau Pertimbangkan
"Berulangkali informasi negatif tentang KPU terbukti hoax. Bahkan beberapa pelakunya berhasil ditangkap dan diproses secara hukum. Di antaranya hoax 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos. Karena itu masyarakat harus lebih waspada dan bisa memfilter informasi," imbuh Machfud.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1986 itu mengingatkan agar relawan dan simpatisan Jokowi tidak membalas serangan hoax dengan hoax pula. Sebaliknya, Machfud meminta relawan blusukan menemui masyarakat untuk menyosialisasikan program dan keberhasilan Jokowi.
Mantan Kapolda Kalimantan Selatan dan Maluku Utara ini menjelaskan dengan blusukan, pihaknya berharap bisa menekan potensi golongan putih atau golput. Sebab, dirinya menengarai ada upaya menggiring opini sesat ke pendukung Jokowi kalau capres 01 itu sudah unggul jauh. Dengan begitu pendukung Jokowi tak perlu lagi datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April karena Jokowi pasti menang.
Baca Juga: Pertemuan Presiden-Pergunu, Kiai Asep: Sudah Dirikan 34 Pengurus Wilayah & 400 Lebih Kabupaten
"Jangan lengah meskipun hampir semua survei Jokowi unggul. Jangan sampai pendukung 01 golput karena tidak datang ke TPS," ujar Machfud mewanti-wanti. (mdr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News