Risma Diprediksi Masuk Kabinet Hasil Reshuffle, Ini Penjelasannya

Risma Diprediksi Masuk Kabinet Hasil Reshuffle, Ini Penjelasannya Tri Rismaharini. foto: tempo

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan Kabinet Indonesia Maju, banyak warga Surabaya – termasuk di internal PDIP – heran dan bertanya-tanya: kok nama (Risma), Wali Kota Surabaya, tak masuk. Padahal menjelang pengumuman kabinet, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto “road show politik” ke Jawa Timur, termasuk ke Surabaya, menjelaskan kepada wartawan bahwa ada tiga kepala daerah dari kader PDIP Jawa Timur yang bakal masuk kabinet. Mereka adalah Risma, Wali Kota Surabaya, Azwar Anas, Bupati Banyuwangi dan Budi Sulistyono, Bupati Ngawi.

Ternyata dari tiga nama itu tak ada yang masuk. Kenapa?

Baca Juga: Kunjungi Situs Ndalem Pojok, Risma Teteskan Air Mata

Risma tertunda masuk kabinet karena menunggu momentum pilwali. Informasi yang diterima BANGSAONLINE.com, Risma akan tetap masuk kabinet setelah menyelesaikan “misi”nya di Surabaya. “Misi” itu adalah pilwali Kota Surabaya yang akan berlangsung pada 2020.

Menurut info yang diterima BANGSAONLINE.com, Risma kemungkinan akan masuk kabinet saat Jokowi melakukan reshuffle. Nah, reshuffle itu bisa terjadi enam bulan ke depan atau sepuluh bulan ke depan, tergantung momentum politik yang dibutuhkan. “Saat itu kemungkinan Risma sudah selesai jabatannya sebagai wali kota,” tutur seorang sumber kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (2/11/2019).

“Risma kan juga punya jago pada pilwali. Kalau Risma jadi menteri, bisa-bisa jagonya tak terurus dan tak ada yang mengawal,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Hadiri Moonzaya Bersholawat, Risma Bercerita soal Penutupan Dolly

Apalagi calon wali kota Surabaya kali ini tak ada yang menonjol, baik kapasitas, elektabilitas, maupun kualitas figurnya. Karena itu, calon wali kota yang didukung Risma berpotensi kalah jika tak dikawal secara ketat. “Apalagi di internal PDIP Surabaya kan tak terlalu solid setelah Wisnu diganti Awi,” kata sumber itu lagi. Yang dimaksud Wisnu adalah Wisnu Sakti Buana, mantan ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang kini Wakil Wali Kota Surabaya. Sedang Awi adalah panggilan Adi Sutarwijono, ketua DPC PDIP Kota Surabaya yang menggantikan Wisnu.

Risma dikabarkan mendukung Eri Cahyadi, Kepala Bappeko Kota Surabaya. Selain Eri, Risma juga dikabarkan mendukung Hendro Gunawan, Sekda Kota Surabaya. Dua-duanya dikenal sebagai orang dekat Risma.

Prediksi Risma masuk kabinet hasil reshuffle masuk akal. Bukankah Risma juga dikabarkan digadang-gadang akan dipertarungkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, setelah jago PDIP, Ahok, kalah telak melawan Anies Baswedan. Nah, untuk mempopulerkan Risma di Jakarta perlu “jabatan sementara” yaitu duduk di kabinet.

Baca Juga: Setelah Cagub Risma, Giliran Cabup Dhito Silaturahmi ke PD Muhammadiyah Kediri

Prediksi Risma bakal masuk kabinet hasil reshuffle itu “nyambung” dengan pernyataan Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Politikus Golkar itu memprediksi akan ada menteri yang direshuffle dalam enam bulan ke depan.

Menurut dia, pengganti menteri yang dirushuffle itu diperkirakan perempuan. "Pada nanti enam bulan ke depan manakala ada evaluasi dan reshuffle, anggota kabinet yang hanya lima wanita atau perempuan pada hari ini, bisa bertambah seperti yang lalu," kata Bamsoet dalam diskusi di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

"Sekurang-kurangnya delapan perempuan untuk mengisi kabinet hasil reshuffle yang akan datang," tambah Bamsoet seperti dikutip CNN Indonesia.

Baca Juga: Dengar Berbagai Masukkan, Cagub Risma Sapa Ribuan Warga Kediri di Kawasan SLG

Nah, jika menteri perempuan, berarti - diantaranya - Risma yang bakal masuk. “Semua itu kan tergantung Bu Mega,” tutur sumber BANGSAONLINE.com. Risma memang kader PDIP yang sangat dekat dengan Megawati Soekarnoputri. (tim) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO