MADIUN, BANGSAONLINE.com - H. Muhtarom, S.Sos. anggota MPR RI, menggelar Sosialisasi 4 Pilar bersama kaum Milenial di Aula SMK Dolopo, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Senin (25/11).
Sosialisasi perdana yang dihadiri lebih dari 150 murid SMK Dolopo ini dimoderatori oleh Zainal Arifin Yosma selaku Waka Kesiswaan SMK Dolopo.
Baca Juga: Pencurian di Pasar Sindon, BUMDes Sidomulyo Terkesan Acuh
Mbah Tarom, sapaan akrab Muhtarom mengatakan, 4 Pilar Kebangsaan hendaknya dijadikan dasar bagi para kaum muda guna menciptakan generasi penerus bangsa yang partiostisme sejati dan berwawasan kebangsaan sejati.
"Sehingga akan menciptakan kepribadian bangsa dan negara Republik Indonesia yang seutuhnya sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945,” ungkap mantan bupati Madiun dua periode ini.
Ucapan selamat hari Guru juga tak lupa disampaikan H. Muhtarom. “Saya ucapkan selamat Hari Guru 25 November 2019 semoga para guru-guru kita semua mendapatkan jasa yang besar baik didunia maupun akhirat. Saya pesan kepada siswa – siswi untuk selalu menghormati dan mendoakan para Guru kita selama kita masih bisa,” tuturnya.
Baca Juga: Selama Uji Coba, Operasional KA BIAS Tuai Respons Positif Masyarakat di Daop 7
Forum diskusi pun dibuka agar dalam sosialisasi pertama, oleh H. Muhtarom terkait pemahaman 4 pilar.
Dalam kesempatan ini, Riska, salah satu peserta sosialisasi sempat menanyakan tentang kecenderungan Madiun sebagai tempat PKI. "Ini yang menjadi beban kita sebagai anak muda Madiun ketika di luar daerah itu yang menjadi pertanyaan bagi kami," tanya siswi kelas XII Keperawatan itu.
Muhtarom kemudian secara langsung memberikan statement tegas kepada seluruh peserta yang hadir. ”Kita ini adalah korban keganasan PKI, bukan tempatnya para PKI. Tidak ada sejarah yang mencatat Madiun tempatnya PKI. Kalau Madiun ditempati PKI itu benar, karena bukan dari asli orang Madiun," tegasnya.
Baca Juga: Sibuk Kegiatan Kampus? Mahasiswi ini Ajak Jaga Pola Hidup Sehat dan Ungkap Manfaat Jadi Peserta JKN
Ia lalu mengajak audiens untuk membaca sejarah Madiun yang justru didirikan oleh para tokoh yang kental akan agama Islam. "Tentunya banyak alasan PKI berada di Madiun. Di antaranya adalah, karena Madiun ada tempat industri transportasi kereta api juga ada Lanud Iswahyudo sehingga strategis untuk menjadi pusat dari berbagai daerah Mataraman," pungkasnya. (hen/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News